E satu.com - Seorang Calon Praja (capraja) Institut Pemerintah Dalam Negeri
(IPDN) angkatan 2017, Dea Rahma Amanda (17) asal lampung meninggal dunia saat mengikuti pendidikan
dasar (diksar) di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Korban tewas setelah
mengikuti latihan fisik berupa lari keliling Lapangan Resimen Akpol.
Dia mendadak jatuh saat
mengikuti kegiatan baris untuk apel pagi. Korban kemudiam dilarikan ke RS Akpol
mendapatkan pertolongan pertama. Namun, nyawa capraja yang merupakan kontingen
dari Provinsi Lampung itu tak tertolong dan dinyatakan meninggal pukul 08.15
WIB.
"Sebelumnya dia sedang
lari bersama setelah makan bersama. Biasa selesai makan lari putar satu dua
kali, biasa tidak ada yang berlebih," kata Gubernur IPDN, Ermaya
Suradinata, di RS Bhayangkara Semarang, Minggu (1/10/2017).
Sebelum mengikuti kegiatan
diksar yang berlangsung selama sebulan tersebut, korban telah lolos dua kali
pemeriksaan kesehatan, baik di tingkat daerah maupun pusat. Namun, korban
pernah mengatakan kepada rekannya jika menderita sesak napas.
"Pengakuan yang
bersangkutan kepada temannya agak sesak napas atau asma gejala-gejala itu ada.
Kemudian pada saat selesai makan pagi tadi perutnya agak kenyang. Sesuai
prosedur selama ini, sebelum berjalan atau lari juga ditanyakan apa ada yang
sakit, dan tidak ada yang sakit," jelasnya.
Untuk mengetahui penyebab pasti
kematiannya, saat ini jenazah korban diautopsi di RS Bhayangkara Semarang.
Keluarga korban dari Lampung kini juga tengah dalam perjalanan menuju Semarang.
Sekadar
diketahui diksar untuk calon Praja IPDN di Akpol Semarang, kali ini merupakan
angkatan ketiga. Jumlah peserta yang ikut sebanyak 1.545 orang dan dimulai pada
9 September hingga 6 Oktober 2017.
( Rus)
Post A Comment: