E satu.com ( Cirebon) -
Berbagai Ormas dan LSM yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cirebon
Timur menuntut adanya transparansi dalam
pembangunan proyek mereka menuntut PT Long Rich untuk bertanggung jawab nasib
warga sekitar dari dampak pembangunan yang sedang berjalan.
Masyarakat meminta agar dilbatkan dalam pembangunan pabrik
tersebut dengan menerapkan budaya
kearifan lokal atau utamakam putra
daerah dalam pembangunan pabrik sepatu PT Long Rich Indonesia di Desa Sidaresmi
Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon. Selasa (22/09/2020).
“Pihak pabrik harus mendengarkan jeritan warga sekitar,
akibat dampak dan imbas langsung keberadaan pembangunan tersebut.” Kata Ustad
Rifky Saehudin perwakilan Aliansi Masyarakat Cirebon Timur (AMCT).
Menurut Ustad Rifky, pembangunan PT Long Rich telah
berdampak hilangnya pekerjaan para petani yang tanahnya telah dijual serta
berimbas pula kepada para petani yang masih bertanam disekitar lokasi pabrik
karena tersumbatnya saluran irigasi juga terputusnya akses jalan pertanian
mereka. Untuk itu, warga menuntut perusahaan harus bertanggungjawab kepada
petani dan warga sekitar dengan mempekerjakan mereka jangan sampai menganggur.
“Kami menuntut kebijakan perusahaan untuk memperhatikan mata
pencaharian petani dan warga yang hilang dan mempertanggungjawabkan
tersumbatnya saluran irigasi dan akses jalan pertanian yang menyengsarakan para
petani. “Ungkapnya.
Lebih dari itu, Ustad Rifky menegaskan, pembangunan yang sekarang sedang berjalan, perusahaan harus memperhatikan dampak dari mobilisasi kiriman material atau jasa angkutan barang yang menggunakan akses jalan yang berdampak kurang baik kepada masyarakat sekitar yang dilalui oleh armada kendaraan berdampak pencemaran udara yang harus mereka rasakan. Nah, untuk masalah ini, pihak perusahaan diminta untuk duduk bersama dengan masyarakat sekitar.
“Pada dasarnya kami mendukung adanya pembangunam pabrik
sepatu PT Long Rich ini, tetapi perusahaan harus memperhatikan masyarakat
sekitar, perusahaan bisa memberikan kesempatan seluas-luasnya peluang kerja
baik saat pembangunan maupun saat beroperasinya pabrik tersebut.” Tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes M. Syahduddi
melalui Kasat Intel Polresta Cirebon Kompol Sudiro yang menampung aspirasi
warga, mengungkapkan, pihaknya berjanji akan memfasilitasi apa yang menjadi
tuntutan mereka yang sudah dirangkum dalam selembar catatan untuk disampaikan
kepada pimpinan agar pihak perusahaan bersama Forkopimda Kabupaten Cirebon dan
masyarakat duduk bersama membahas solusi tuntutan masyarakat tersebut.
“mudah-mudahan bisa mengakomodir atau meminimalisir apa yang menjadi
keluhan-keluhan masyarakat di Cirebon Timur ini,” Ujarnya.
Rifky juga menambahkan Aliansi Masyarakat Cirebon Timur
(AMCT) saat ini masih mematuhi apa yang di minta oleh Forkompimda Kabupaten
Cirebon , Apabila dalam empat hari ini belum juga ada keputusan yang jelas, kami
akan melibatkan masyarakat lebih banyak lagi, Pungkasnya (Ukri)
Post A Comment:
0 comments: