E satu.com (Indramayu)
- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu menyambut baik dengan adanya program 'Perempuan Berdikari' (Pe-Ri) dari Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk para purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan yang berdomisili di Indramayu. 

Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Nina Agustina, SH, MH dan Lucky Hakim secara resmi melakukan launching 10 program unggulan untuk 100 hari kerja pasca resmi dilantik 26 Februari 2021 lalu. 

Giat peluncuran program prioritas tersebut dihadiri oleh Pimpinan Forkopimda, Sekda Indramayu, Pimpinan SKPD, para Camat dan Ketua TP PKK Kabupaten Indramayu, berlangsung dengan protokol kesehatan di Pendopo Pemkab Indramayu, Selasa, (9/3/2021). 

Perempuan Berdikari (pe-ri) satu dari 10 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Nina Agustina dan Lucky Hakim yang disambut baik oleh Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih karena program tersebut, sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan untuk para perempuan purna Pekerja Migran Indonesia dalam bentuk pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha. 

"SBMI Indramayu menyambut baik dengan adanya program Perempuan Berdikari (Pe-Ri) adalah program pemberdayaan ekonomi untuk perempuan purna Pekerja Migran Indonesia dari Bupati dan Wakil Bupati Indramayu," ucap Juwarih saat dikonfirmasi awak media, pada Rabu 10 Maret 2021. 

Menurut Juwarih, dengan adanya program Pe-Ri ini berarti Pemerintah Daerah Indramayu telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 huruf h Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. 

"Dengan adanya program pemberdayaan ekonomi bagi purna PMI berarti Bupati Nina Agustina sudah menjalankan amanah dari UU No. 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia," jelas Ketua SBMI Indramayu. 

Juwarih berharap, program Pe-Ri ini dapat terimplementasikan dengan baik dan tepat sasaran agar menjadi solusi bagi para perempuan purna PMI asal Indramayu untuk tidak lagi bekerja ke luar negeri. 

"Semoga saja program ini menjadi solusi bagi para perempuan purna PMI asal Indramayu yang sudah tidak lagi berminat untuk bekerja ke luar negeri," harap Juwarih. 

Selain itu juga, Juwarih mengapresiasi kepemimpinan Nina Agustina dan Lucky Hakim atas kepeduliannya dan menaruh perhatian khusus terhadap warganya yang menjadi PMI sehingga isu Pekerja Migran dimasukan ke dalam 10 program prioritas 100 hari kerja setelah pelantikannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu. 

Mengingat Indramayu sebagai kabupaten pengirim PMI terbesar dan selalu menduduki peringkat teratas namun kali ini Pemerintah Daerahnya memiliki perhatian kepada warganya yang menjadi pekerja migran. 

"Saya mengapresiasi kepada Ibu Nina Agusina dan Bapak Lucky Hakim sebagai Kepala Daerah yang peduli terhadap persoalan Pekerja Migran," pungkasnya.
Adapun 10 program unggulan dari Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Nina Agustina dan Lucky Hakim diantaranya :
1. i-ceta = Indramayu Cepat Tanggap.
2. le-dig = Lebu Digital.
3. de-kat = Desa Kabeh Terang.
4. alu-r = Alun-alun Rakyat.
5. dok-maru = Dokter Masuk Rumah.
6. pe-ri = Perempuan Berdikari.
7. kruw-cil = Kredit Usaha Warung Kecil.
8. berau-ling = Berjamaah Subuh Keliling.
9. ja-ket = Kejar Paket.
10.la-da = Lacak Aset Daerah. (iwan)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top