E satu.com (Cirebon) - Komisi Penanggulangan Aids (KPAI) Kota Cirebon, mencatat sejak tahun 2020 hingga 2023 untuk kasus HIV AIDS masih cukup tinggi, bahkan tertinggi terjadi pada tahun 2020 saat masa pandemi covid-19.

Jumlah kasus mencapai 324, dan pada tahun 2022 mencapai 345 kasus yang tertinggi. KPAI mengajak unsur pentahelix, turut berperan penting dalam upaya penanganan masalah HIV dan Aids, baik di kalangan pemerintahan, instansi perusahaan, akademisi, komunitas hingga media cetak, media elektronik membantu menanggulanginya.

Hal itu disampaikan langsung Sekretaris I Komisi Penanggulangan Aids, Sri Maryati, usai kegiatan di Ruang Prabhayaksa, Setda Kota Cirebon, Selasa (25/7/2023).



Sri Maryati, mengatakan, pasalnya kasus HIV/Aids cenderung masih tinggi. Dari data KPAI Kota Cirebon, sejak tahun 2020 hingga 2023 kasus tersebut terbilang tinggi.

“Terutama pada tahun 2020 saat masa pandemi covid-19, angkanya mencapai 324 kasus, dan pada tahun 2021 sebanyak 254 kasus, serta di tahun 2022 meningkat menjadi 345 kasus.

Sri menambahkan, sementara pada tahun 2023 hingga bulan April, sudah ditemukan 116 kasus Hiv dan 34 Aids, sehingga kolaborasi Pentahelix harus dilakukan secara masive untuk menghentikan kasus baru.



“Alhamdulillah, kami mengharapkan melalui pertemuan seperti ini, dapat menghasilkan strategi yang tepat sebagai bentuk menanggulangi kasus Hiv/Aids di Kota Cirebon,” imbuhnya. (wnd)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

TNI

Back To Top