E satu.com (Indramayu) - Belum lama Dedi Mulyadi Gubernur terpilih Provinsi Jawa Barat mengeluarkan statementnya terkait larangan sekolah untuk mengadakan program Study tour atau kunjungan semacamnya, namun masih saja ada sekolah yang tetap membandel.
Seperti halnya dilakukan oleh pihak SMAN 2 Indramayu di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, baru-baru ini melaksanakan program Study Campus untuk siswanya.
Adapun informasi yang diperoleh, Rabu(12/02/2025) . Berdasarkan surat yang berkop Pemerintah Provinsi Jawa Barat Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Komite Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Indramayu nomor: 12/KMTE/SMA 2 IM/XII/2024 perihal Pemberitahuan study kampus yang tertuju kepada Orangtua/wali peserta didik kelas XI (11).
Didalam surat sakti komite sekolah tersebut, mengklaim tentang telah dilakukannya pembahasan/rapat Musyawarah Pengurus Kelas (MPK) yang dihadiri oleh seluruh kelas 11 berkaitan dengan study kampus, dan komite telah menyetujui adanya kegiatan Study Kampus SMA Negeri 2 Indramayu tahun pelajaran 2024/2025. Dan, akan dilaksanakan pada Senin 10 sampai dengan 15 Februari 2025, tujuan Bali-Yogyakarta.
Lebih lanjut, adanya tarif mahal, orang tua/wali para siswa yang mengikuti kegiatan itu, harus morogok kocek senilai Rp2.700.000 (Dua Juta Tujuh ratus rupiah) . Ironisnya angka tersebut bukan dari pihak sekolah melainkan dari pihak penyedia jasa dari PT. DSK.
Diketahui bahwa kegiatan Study Kampus tersebut bila merujuk data akan diikuti oleh kurang lebih 363 siswa. Adapun untuk penanggungan jawab diantaranya dari sekolah yakni Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, SAT dan Komite sekolah,HAR. Anehnya, dalam kegiatan tersebut, kepsek diduga terkesan " cuci tangan " tanpa dituliskan posisinya, yang notebene merupakan orang nomor satu disekolahnya
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Indramayu Sugeng Prayitno belum memberikan keterangan awakmedia saat konfirmasi nomor WhatsApp pribadinya, 08218***** hingga berita ini dipublikasikan.
(Tri KH)
Post A Comment:
0 comments: