Hamas yang merupakan gerakan perlawanan Palestina menyampaikan kecaman keras terhadap pernyataan Randy Fine, anggota Kongres Amerika Serikat (AS), yang menyarankan penggunaan bom nuklir terhadap wilayah Jalur Gaza. Dalam pernyataan resminya, Hamas menilai seruan dari politikus Partai Republik itu merupakan bentuk hasutan genosida terhadap rakyat Palestina (beritasatu.com, 24/5/2025).
Pernyataan anggota Kongres AS Randy Fine yang menyerukan penggunaan bom nuklir di Jalur Gaza, adalah pernyataan yang tidak etis, tidak sah secara hukum internasional dan bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan, juga agama. Bagaimana tidak? Seruan ini memperjelas kehalalan genosida dalam prakteknya, serta seruan pelanggaran terhadap Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW) tentang pelarangan penggunaan nuklir, termasuk walau hanya sekedar berupa ancaman penggunaannya.
Jika digali lebih dalam, dampak buruk dari nuklir sendiri bisa sangat berbahaya. Selain sebagai alat pemusnah massal yang menyebabkan kematian besar, efek sampingnya akan terasa sampai beberapa tahun kemudian. Dari mulai memicu penyakit kanker, kerusakan lingkungan dan genetik, hingga konsekuensi kesehatan jangka panjang.
Bahkan, didalam prinsip utama Hukum Humaniter Internasional (HHI) ditegaskan, bahwa salah satu aturan dalam peperangan, haruslah ada pembedaan antara warga sipil dan kombatan, serta antara target militer dan objek yang tidak boleh diserang. Setiap serangan harus bersifat proporsional dengan tujuan militer yang dicapai, tidak menimbulkan korban dan kerusakan yang berlebihan. Namun, jika nuklir diluncurkan, jelas prinsip ini nyata akan terlanggar.
Pernyataan Randy Fine juga menjadi bukti tak terbantahkan, bahwa umat Islam hari ini telah mendapatkan penghinaan yang sangat luar biasa besar. Mengapa demikian? Penduduk Gaza, mayoritasnya adalah umat beragama Islam. Islam, sangatlah menjaga dan memuliakan nyawa umat manusia. Membunuh dengan tanpa haq atau alasan yang dibenarkan hukum syara, masuk kedalam golongan dosa-dosa besar yang pelakunya akan kekal didalam neraka jahanam. Bahkan, Rasulullah Saw telah menegaskannya didalam hadits riwayat An-Nasa'i, At-Tirmidzi, dan Al-Baihaqi, Beliau bersabda; “Sungguh lenyapnya dunia lebih ringan di sisi Allah dari pembunuhan seorang muslim.”
Mirisnya, para pemimpin negeri muslim belum jua terdorong untuk menunjukkan pembelaan atas agamanya ini. Padahal, mereka sendiri pun mengadopsi Islam sebagai agama yang diyakininya. Hal yang secara tidak langsung, menyatakan bahwa seluruh umat muslim merupakan saudara-saudaranya, tak terkecuali para penduduk muslim di Gaza Palestina. Namun kenyataannya, mereka malah tetap bergeming demi menjaga kekuasaannya, padahal Gaza sungguh telah dihancurkan sedemikian rupa.
Gambaran kerusakan dan kekejaman di Gaza telah menunjukkan buruknya sistem kehidupan yang dipasangkan hari ini. Dalam sistem Kapitalisme-Sekularisme, sungguh tak mulia lagi nilai manusia sebagai makhluk terbaik ciptaan Sang Maha Kuasa. Hari ini, ribuan bayi tak berdosa telah tiada, termakan keserakahan yang diciptakan kapitalis liberalisme. Sistem ini, jelas tidak layak untuk memimpin dunia dan mengatur kehidupan umat manusia seluruhnya.
Akan tetapi, sistem Islam sangatlah jauh berbeda. Harga nyawa manusia sungguh terpandang dengan hormatnya. Islam, sangat menjaga nyawa meskipun perang sedang membara. Islam memiliki aturan perang yang sangat luar biasa indahnya. Dalam kondisi perang, Islam melarang membunuh anak-anak, wanita, orang tua, juga orang yang sedang sakit. Islam melarang merusak lingkungan seperti pohon, sawah, ladang, menghancurkan properti, merusak binatang ternak, bertindak aniaya, termasuk pemerkosaan, apalagi hingga memutilasi mayat, baik itu manusia bahkan juga hewan, dan lain sebagainya.
Sungguh, penerapan Islam akan menjaga kemuliaan manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Islam akan menyelamatkan umat dari segala bentuk ketidakadilan hingga penghinaan. Islam nyata bukan hanya sekedar ritual, ia bersifat komprehensif, mampu memberikan solusi bagi setiap permasalahan dari zaman dulu hingga sekarang.
Oleh sebab itu, umat Islam harus bahu membahu berjuang untuk menegakkan aturan Islam secara kaffah di muka bumi, menyambut seruan dari Sang Pembuat alam semesta ini. Dalam firman-Nya, Allah SWT memerintahkan; “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. ..” (TQS. Al-Baqarah: 208).
Tentu, modal perjuangannya memerlukan upaya besar dari umat. Umat harus bergerak secara serempak. Umat harus mengesampingkan ego dunia, meniadakan perbedaan yang bersifat cabang (furu), demi terwujudnya kemuliaan ditengah-tengah umat.
Dalam rangka menyambut tujuan luhur itu, umat membutuhkan adanya kepemimpinan jamaah dakwah yang tulus dan berpegang teguh pada metode dakwah Rasulullah saw. Dengan keberadaan jamaah dakwah ini, umat akan senantiasa dibimbing agar tidak melupakan tujuan utamanya, hingga keluar dari apa yang telah ditetapkan oleh Islam.
Allah SWT berfirman; Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. .." (TQS. An Nur : 55)
Ayat ini dengan gamblang menjelaskan, bahwa hanya dengan Islam, kemuliaan itu akan terlihat wujudnya. Keamanan akan terbentuk dan nyawa akan diperhitungkan dengan mulia. Tentu, tidak akan tegak Islam kecuali dengan penerapannya yang secara kaffah (keseluruhan). Hadirnya terjaga utuh, hukumnya terealisasi dengan baik dalam naungan institusi Khilafah Rasyidah. Allahu'alam.
Oleh : Nunung Nurhayati (Ibu Rumah Tangga, Aktivis Muslimah)
Post A Comment:
0 comments: