E satu.com (Kota Cirebon) - Pelaksanaan hari pertama Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMA Negeri 6 Kota Cirebon berlangsung lancar, meskipun sempat mengalami kendala teknis pada sistem pendaftaran online. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pelaksana SPMB SMAN 6 Cirebon, Lily Solichah, Selasa (10/6/2025).

“Insya Allah pelaksanaan hari pertama di SMAN 6 Kota Cirebon berjalan lancar. Tadi pagi kami juga sudah melakukan briefing kepada panitia agar semua bekerja sesuai tugasnya masing-masing,” ujar Lily.

Kendala utama yang terjadi, kata Lily, berasal dari sistem pendaftaran online yang mengalami gangguan akibat tingginya jumlah akses secara bersamaan. Situasi ini, menurutnya, serupa dengan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Kendalanya dari sistem, mungkin karena hari pertama, jadi waiting list. Dari tahun kemarin juga sama, biasanya hari pertama memang berat,” jelasnya.

Tahap pertama SPMB di SMAN 6 Cirebon berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 Juni 2025, dengan tiga jalur pendaftaran yang dibuka, yakni jalur domisili, afirmasi, dan mutasi. Dari total kuota 396 siswa yang tersedia, kuota untuk tahap pertama ini mencapai sekitar 205 siswa.

“Kalau kuota full itu 396 siswa, berarti untuk tahap pertama sekitar 205 siswa,” tambah Lily.

Adapun rincian kuota tiap jalur adalah sebagai berikut:

Jalur Domisili: 35%

Jalur Afirmasi: 25% (termasuk 5% untuk difabel)

Jalur Mutasi: 5%


Salah satu perubahan penting dalam sistem tahun ini terjadi pada jalur domisili. Jika sebelumnya hanya berdasarkan jarak rumah dan usia, kini seleksi dilakukan dalam tiga tahap: jarak, rata-rata nilai rapor, dan usia.

Sementara pada jalur afirmasi, hanya kartu yang terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang dapat digunakan. Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak lagi berlaku, digantikan oleh kartu seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Indonesia Pintar (PIP).

Salah satu orang tua murid, Noviana, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan dari pihak sekolah selama proses pendaftaran.

“Alhamdulillah dibantu oleh pihak sekolah. Saya nggak paham elektronik, tapi sudah dibantu, tinggal serahkan berkas saja,” katanya.

Noviana berharap anaknya bisa diterima melalui jalur afirmasi. “Semoga diterima,” ucapnya singkat.

Di tempat terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, Ambar Triwidodo, mengonfirmasi bahwa pelaksanaan hari pertama SPMB di Kota Cirebon secara umum berjalan lancar. Meskipun terjadi sedikit kepadatan akibat antusiasme masyarakat, sistem tetap dapat beroperasi dengan baik.

"Alhamdulillah hari pertama hasil pembantuan kami di seluruh SMA dan SMP di Kota Cirebon berjalan relatif lancar," ujarnya.

Menurut Ambar, banyak orang tua yang berlomba mendaftar lebih awal karena khawatir tertinggal atau tidak kebagian kuota. Meski begitu, pihaknya menilai pelaksanaan sudah sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat untuk mewujudkan pelayanan publik yang bebas keluhan (zero complain).

“Kami bersyukur bisa melaksanakan ini dengan prinsip transparan, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi,” tegasnya.

Ambar juga menjelaskan bahwa tahap pertama seleksi difokuskan pada jalur domisili, afirmasi, dan mutasi. Sementara tahap kedua, yang akan menyusul setelahnya, diperuntukkan bagi jalur prestasi akademik dan non-akademik.

Untuk jalur akademik, ujian akan disiapkan langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat dengan sistem penilaian seperti tes CPNS, sehingga hasilnya objektif dan transparan.

“Tes akademik akan menggunakan standar nasional, dan kami pun tidak mengetahui secara rinci bentuk soalnya karena semua ditangani langsung oleh kementerian,” terang Ambar.

Sedangkan untuk jalur prestasi non-akademik, proses klarifikasi dan verifikasi akan dilakukan oleh masing-masing sekolah, dengan kemungkinan bekerja sama dengan organisasi penyelenggara kejuaraan yang relevan.

“Pihak sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan klarifikasi terhadap bukti prestasi siswa,” pungkasnya. (Wandi)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top