E satu.com (Kota Cirebon) - Forum Lingkungan Hidup dan Budaya Nuswantara bersama Paroki Bunda Maria Cirebon serta Laskar Agung Macan Ali Nuswantara menggelar aksi peduli lingkungan di aliran Sungai Suba 1 Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Sabtu (30/8/2025).
Kegiatan ini juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pihak gereja, perangkat RT/RW, serta masyarakat sekitar. Mereka bergotong royong membersihkan sampah sekaligus mengkampanyekan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua Forum Lingkungan Hidup dan Budaya Nuswantara, Danny Jaelani, mengatakan kegiatan ini tidak hanya berfokus pada kebersihan sungai, tetapi juga menjadi sarana mempererat persaudaraan lintas iman.
“Tujuan utama adalah bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan, terutama soal kebersihan dan kesehatan. Namun lebih jauh, kegiatan ini juga menarik benang merah hubungan emosional dan persaudaraan kita lintas agama serta keimanan,” ujarnya.
Danny menegaskan, aksi peduli lingkungan harus menjadi gerakan bersama yang menguatkan persatuan. Sungai-sungai di Kota Cirebon, kata dia, harus terbebas dari sampah agar dapat kembali menjadi sumber kehidupan yang sehat bagi masyarakat.
“Saya mengajak masyarakat agar disiplin tidak membuang sampah sembarangan. Pemerintah juga perlu menegaskan kembali penerapan Perda Pengelolaan Sampah supaya regulasinya jelas. Kalau perlu masyarakat harus dipaksa untuk memahami, karena bagaimanapun itu demi kepentingan kita bersama,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz menyambut baik inisiatif sejumlah komunitas yang menggelar aksi bersih-bersih Sungai Suba di kawasan Dukuh Semar, Kota Cirebon.
Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan agenda rutin Laskar Agung Macan Ali yang setiap tahun menjadikan Sungai Suba sebagai sasaran aksi peduli lingkungan. Ia mengingatkan, sungai tersebut memiliki nilai sejarah karena sekitar 15 hingga 20 tahun lalu masih digunakan sebagai lokasi ritual Rebo Wekasan.
“Sekarang sungai ini sudah tidak bisa lagi digunakan karena kondisinya tercemar. Airnya hitam, bau, bahkan menimbulkan gatal-gatal. Diduga akibat limbah rumah tangga, industri kecil, hingga rumah sakit,” ungkap Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz.
Ia menegaskan, pihaknya bersama anggota Macan Ali siap membantu dan mendukung penuh aksi-aksi lingkungan yang bertujuan mengembalikan kelestarian sungai.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Suba agar memiliki kesadaran lebih tinggi dalam menjaga lingkungan.
“Kami berharap warga benar-benar peduli, jangan membuang sampah rumah tangga ke sungai. Kalau dibiarkan, pasti akan menyumbat aliran air dan menimbulkan banjir. Konon daerah ini memang langganan banjir, maka mari bersama menjaga sungai,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan aksi peduli lingkungan, Winarni, menegaskan pentingnya kebersamaan warga dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Ia menekankan, upaya menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan kewajiban bersama sebagai warga yang tinggal di RW 03.
“Kami ingin membantu masyarakat sekitar agar tidak merasa sendirian dalam membersihkan lingkungan. Karena Bunda Maria ada di RW 03, sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Kesehatan itu penting, terutama bagi generasi muda,” ujar Winarni.
Ia juga menyampaikan harapan agar kepedulian terhadap lingkungan tidak berhenti hanya di wilayah RW 03, tetapi dapat meluas hingga ke masyarakat Kota Cirebon secara keseluruhan.
“Harapan ke depan, mari kita bersama-sama menggalakkan kepedulian terhadap lingkungan. Lingkungan adalah tempat kita berlindung, tempat kita berpijak, dan tempat kita hidup, berakar, serta berkembang,” ungkapnya. (Wandi)




.jpeg)





.webp)











Post A Comment:
0 comments: