E satu.com (Kota Cirebon) -
Vitalitas kebudayaan melekat sebagai tanggung jawab bersama untuk terus dijaga dan diwariskan. Kebudayaan bukan sekadar jejak masa lalu, melainkan denyut hidup yang membentuk identitas, karakter, dan arah pembangunan daerah. Kesadaran inilah yang mengemuka dalam Puncak Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Jawa Barat Tahun 2025 yang digelar di Alun-alun Sangkala Buana, Keraton Kasepuhan Cirebon, Sabtu (14/12/2025).


Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa Alun-alun Sangkala Buana menjadi ruang perjumpaan sejarah dan akulturasi, tempat berbagai nilai dan tradisi bertemu dan hidup berdampingan.

"Kawasan ini bukan hanya simbol kejayaan masa lalu, tetapi juga fondasi kuat bagi tumbuhnya kebudayaan Cirebon yang terbuka dan inklusif," ujarnya.


Menurut Wali Kota, Pemerintah Kota Cirebon terus mendorong agar berbagai agenda kebudayaan tingkat provinsi maupun nasional dapat diselenggarakan di Kota Cirebon. Ia menyebutkan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan. Termasuk dalam penyelenggaraan Festival Seni Media yang digelar di Kompleks Gedung Pelabuhan PT Pelindo, berlangsung selama enam hari dan berhasil menarik lebih dari 29 ribu pengunjung beberapa waktu lalu.


"Ini membuktikan keseriusan Kota Cirebon dalam membangkitkan kembali seni dan budayanya," lanjut Wali Kota.

Wali Kota juga menegaskan bahwa Cirebon, yang secara harfiah berarti caruban atau percampuran, merupakan simbol persatuan dan toleransi. Kota ini menjadi titik temu tradisi Jawa, Sunda, dan beragam budaya lainnya yang membentuk karakter khas Cirebon. Sebagai bagian dari Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Cirebon turut berbangga atas ditetapkannya 42 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia Tahun 2025 yang berasal dari Jawa Barat.

"Pencapaian ini adalah bukti bahwa kekayaan budaya Jawa Barat diakui secara luas, sekaligus menjadi kewajiban kita semua untuk melestarikannya," tegasnya.


Ia menekankan bahwa kebudayaan harus dijadikan fondasi pembangunan yang berkelanjutan, sekaligus motor penggerak ekonomi kreatif daerah dan penguat karakter generasi muda. Menurut Wali Kota, pelestarian budaya menuntut jaminan agar setiap tradisi, karya seni, dan kearifan lokal dapat diwariskan secara utuh, relevan dengan perkembangan zaman, serta memberikan kesejahteraan bagi para pelaku budaya.


"Hal ini hanya bisa terwujud melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, akademisi, dan komunitas budaya," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan bahwa PKD menjadi ruang ekspresi penting bagi para seniman dan budayawan untuk menampilkan karya terbaiknya. Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi generasi muda agar semakin mencintai dan melestarikan budaya daerahnya sendiri.


"Melalui kegiatan ini, kita ingin menegaskan bahwa budaya lokal mampu tumbuh dan berkembang seiring perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri," ujarnya.


Lebih lanjut, Herman Suryatman menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung pelestarian kebudayaan melalui kebijakan, pembinaan, serta fasilitasi ruang-ruang kreatif.

"Semoga kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas budaya di Jawa Barat," pungkasnya.

Sumber : Humas Pemkot Cirebon
Baca Juga
Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top