E satu,com - Dalam rangka mensosialisasikan dan pemberian alat tangkap yang ramah lingkungan, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian dan Perikanan Republik Indonesia, Sjarief Widjaja bersama Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar lakukan kejungan kerja ke wilayah Pelabuhan Perikanan Cirebon Jawa Barat, Kamis (12/10).
Sjarief Widjaja mengatakan
potensi perikanan tangkap yang begitu besar di Jawa Barat saat ini belum dapat
dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terlihat dari tahun 2016 produksi
perikanan tangkap di Jawa Barat sebesar 276.303 ton atau meningkat sekitar 1,95%
dari produksi tahun 2015 tetapi hanya sekitar 13,35% dari potensi perikanan
tangkap yang ada di dua wilayah pengelolaan perikanan. Hal tersebut disebabkan
masih adanya beberapa permasalahan yang dihadapi para nelayan, terutama
menyangkut pengelolaan yang masih tradisional, lemahnya akses permodalan, serta
sarana dan prasarana yang belum memadai. Seperti halnya armada perikanan yang
masih didominasi ukuran kecil, bahkan dari 18.231 unit kapal perikanan sebanyak
16.827 unit atau 92,2% diantaranya berukuran kecil.
Kami tentunya akan berupaya meningkatkan
pelayanan perizinan dengan membuka gerai-gerai pelayanan perizinan di beberapa
tempat. Serta kita juga ingin memberikan sarana kepada nelayan agar hasil yang
diperoleh dapat sesuai dengan apa yang Pemerintah harapkan dan tentunya dapat
menjaga lingkungan di dasar lautnya, Ujarnya.
Selain itu juga Sjarief
Widjaja menjelaskan berkaitan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2
Tahun 2015 yang sudah dicabut dan telah terbit Peraturan Menteri Nomor 71 Tahun
2016 tentang jalur Penangkapan ikan dan penempatan alat penangkapan ikan di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) yang batas
toleransinya akan berakhir pada bulan Desember 2017 mendatang.
Sehingga Sjarief mengajak
agar para nelayan dapat menyikapi secara bijaksana dan tidak perlu berlebihan
apalagi anarkis, karena peraturan tersebut bertujan untuk menjaga kelestarian
sumber daya ikan, serta keberlanjutan usaha penangkapan ikan oleh para nelayan.
Sementara menurut Wali Kota
Cirebon, Drs. Nasrudin Azis, SH mengatakan ucapan terima kasihnya atas
kepercayaan dari tim pelaksana karena sudah menunjuk Kota Cirebon sebagai
tempat pelaksanaan kegiatan penyerahaan bantuan alat penangkapan ikan ramah
lingkungan.
Iya saya sangat berterima
kasih kepada Pemerintah Pusat yang sudah menjadikan Kota Cirebon untuk dapat
menerima bantuan berupa alat penangkapan ikan yang ramah ligkungan. Karena
seperti yang kita ketahui bahwa Kota Cirebon memiliki jumlah nelayan sebanyak 743
orang dan jumlah nelayan pemilik kapal dibawah 5 GT sebanyak 162 orang serta
jumlah KUB 20 Kelompok
Kata Azis.
Azis juga memaparkan
penyerahan bantuan alat penangkap ikan ramah lingkungan merupakan wujud nyata
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan membangun usaha
perikanan yang berkelanjutan. Bantuan ini juga merupakan program prioritas
Ditjen Perikanan Tangkap yang diharapkan dapat memperkuat armada perikanan
tangkap nasional, serta dapat menambahkan produktivitas penangkapan ikan dan
mutu hasil tangkapan sehingga pendapatan dan kesejahteraan nelayan dapat
meningkat.
Adapun
pemberian bantuan yang diberikan oleh Dirjen Perikanan Tangkap Republik
Indonesia yakni, penggantian alat tangkap ikan yang dilarang dengan alat
penangkap ikan yang ramah TV lingkungan, benih ikan bandeng, santunan klaim
asuransi nelayan dan bantuan gerai permodalan nelayan . ( BN)
Post A Comment: