E satu.com -Cirebon, Deklarasi pasangan Bakal Calon dari Partai Demokrat dengan Partai Nasdem yang
disampaikan pada hari jadi Partai
Demokrat ke 16 di Alun-alun Kasepuhan Cirebon Minggu (8/10) , yakni Nasrudin azis dan Hj.
Eti herawati menimbulkan banyak persoalan baru. Pasalnya, koalisi cirebon maju
(KCM) yang sudah terbentuk sebelumnya menjadi pecah lantaran deklarasi di gelar
sebelum para pimpinan partai politik didalam KCM melakukan pembicaraan
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kota cirebon, H.
Karso senin (9/10) mengungkapkan PKS
secara prinsip sangat menyesali kejadian tersebut tanpa adanya konfirmasi
kepada para partai didalam dan menghianati KCM itu sendiri. Oleh karena itu, kata dia, kemarin pihaknya
mengadakan pertemuan KCM dan masing-masing partai diminta kesepakatannya.
Kemudian, disepakati bahwa pekan depan hari senin tanggal 16 oktober 2017, PKS
akan memberikan keputusannya.
"Kami akan konsultasikan deklarasi yang di gelar
demokrat dengan internal DPD, DPW dan DPP PKS," ungkapnya
Karso memastikan bahwa koalisi dengan demokrat tidak
selamanya harus bersama karena jika keputusan terbaik PKS akan tetap bersama
Gerindra, akan pihaknya laksanakan dengan baik. Namun, keputusan akan pihaknya
sampaikan didalam forum KCM mulai pekan depan. PKS pun tidak ingin hanya
menjadi pendukung pasangan calon, akan tetapi semua akan dicoba untuk kalkulasi
serta analisa opsi-opsi yang akan diambil.
"Pada prinsipnya, kita akan memberikan yang terbaik baik untuk kader maupun kota cirebon,"ujarnya
Karso menegaskan, bahwa nasrudin azis yang merupakan bagian dari KCM sudah menyalahi kode etik berpolitik karena didalam KCM sudah disepakati untuk mengusung nasrudin azis sebagai bakal calon E1 dan untuk E2 disepakati dari hasil survei , dan kejadiaan saat ini, dimana belum adanya survei kemudian pertemuan, tiba-tiba langsung deklarasi
"Apa yang dilakukan partai demokrat, sudah jelas tidak beretika dalam berpolitik," tegasnya ( Um)
"Pada prinsipnya, kita akan memberikan yang terbaik baik untuk kader maupun kota cirebon,"ujarnya
Karso menegaskan, bahwa nasrudin azis yang merupakan bagian dari KCM sudah menyalahi kode etik berpolitik karena didalam KCM sudah disepakati untuk mengusung nasrudin azis sebagai bakal calon E1 dan untuk E2 disepakati dari hasil survei , dan kejadiaan saat ini, dimana belum adanya survei kemudian pertemuan, tiba-tiba langsung deklarasi
"Apa yang dilakukan partai demokrat, sudah jelas tidak beretika dalam berpolitik," tegasnya ( Um)
Post A Comment: