Menukar Sampah Dengan Emas
E satu.com (Crb) - Program Clean and Gold segera dicanangkan di Kota Cirebon. Pemerintah daerah (Pemda) Kota Cirebon apresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Pegadaian yang turut serta dalam pengelolaan sampah di Kota Cirebon.
“Menukar sampah dengan emas. Tentunya saya sangat bersyukur sekali,” ungkap Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj Eti Herawati, saat sosialisasi program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di kantor OJK Cirebon, Rabu, 20 Februari 2019. Dengan adanya kegiatan ini, lanjut Eti, malah satu persatu permasalahan sampah di Kota Cirebon bisa dituntaskan.
Dijelaskan Eti, visi dan misi pemerintah Kota Cirebon saat ini yaitu bersih, hijau dan tertib. Namun diakuinya pula,diperlukan banyak pembenahan agar Cirebon bisa menjadi kota yang bersih. “Tapi tentu saja kami tidak bisa bekerja sendiri. dibutuhkan komitmen bersama untuk bisa mengatasi persoalan sampah di Kota Cirebon ini,” ungkap Eti.
Salah satunya tentu saja komitmen dan kepedulian dari sejumlah stakeholders, baik swasta maupun BUMN yang ada di Kota Cirebon. “Sampah yang dihasilkan masyarakat kota Cirebon setiap harinya ada di kisaran 1.000 hingga 1.200 m3/hari,” ungkap Eti. Dengan jumlah yang besar ini, tentu saja Pemda Kota Cirebon tidak bisa berjalan sendiri.
Saat ini, lanjut Eti, di Kota Cirebon sudah ada 18 RW yang memiliki bank sampah. Nantinya bank sampah itu yang akan berperan untuk menjadikan sampah menjadi emas dengan pendampingan dari PT Pegadaian. Dengan keterlibatan PT Pegadaian dalam pengelolaan sampah di Kota Cirebon, Eti berharap perlahan tapi pasti, Kota Cirebon bisa menjadi kota yang bersih. “Karena masyarakat bisa mendapatkan nilai tambah dari sampah yang mereka hasilkan,” ungkap Eti.
Hanya saja, jumlah 18 bank sampah ini diakui Eti masih jauh dari cukup. “Kita memiliki 248 RW,” ungkap Eti. Karena itu, mulai hari ini Eti berharap masing-masing RW bisa mendapatkan sosialisasi dan cara mengelola sampah di lingkungan masing-masing. Sehingga akan semakin banyak masyarakat yang justru akan mendapatkan nilai tambah dari sampah yang mereka hasilkan.
Sementara itu Kepala OJK Cirebon, M Lutfi, mengungkapkan jika kegiatan Clean and Gold ini merupakan konsep dari TPAKD. “Apa pun bentuk akses keuangan, itu bagian dari program kita canangkan di 2018 dan kita lakukan di 2019 ini,” ungkap Lutfi. Dengan program ini, nantinya tim dari pegadaian akan mendampingi 18 bank sampah yang sudah ada di Kota Cirebon.
Selanjutnya warga bisa menyetorkan sampah yang sudah dipilah dan bernilai ekonomis kepada bank sampah. “nantinya mereka akan mendapatkan buku tabungan yang disediakan oleh pegadaian,” ungkap Lutfi. Yang dicatat dalam buku tabungan itu pun nilai emas yang ditabungkan pada hari tersebut. “Kalau masif, bank sampah ada di semua RW, maka permasalahan sampah akan teratasi,” ungkap Lutfi. Program ini dicanangkan paling lambat April mendatang.
Program lainnya yang mereka canangkan pada tahun ini yaitu sosialisasi dan edukasi terkait dengan sekolah pasar modal kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). “Tujuannya agar mereka terhindar dari segala bentuk investasi bodong,” ungkap Lutfi. Dalam kegiatan tersebut OJK akan bekerja sama dengan bursa efek.( NM)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top