E satu.com ( Crb) - Kota Cirebon memiliki potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memadai dan kreatif untuk dikembangkan. Pemerintah Daerah Kota Cirebon mendorong UMKM di Kota Cirebon mengikuti perkembangan jaman untuk menguasai industri digital.
Demikian diungkapkan Wali kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH usai membuka acara Bimbingan Teknis Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.O di Hotel Luxton, Kamis (25/4). Azis mengatakan UMKM harus memiliki daya saing salah satunya menguasai industri digital.
“Kami berharap UMKM di Kota Cirebon memiliki kemampuan industri digital agar tidak terlempar dari persaingan. Era digital tentunya lebih cepat dan praktis sehingga memudahkan UMKM lebih berkembang dengan cepat,” ungkap Azis.
Azis menambahkan Pemerintah Daerah Kota Cirebon merespon positif dengan kegiatan bimbingan teknis tersebut. Ini akan memberikan bekal agar UMKM di Kota Cirebon lebih berkembang dan siap menghadapi Revolusi Industri 4.O.
Peserta juga dapat menyampaikan kemampuan dan pengetahuan diterima kepada rekan UMKM lain yang belum mendapat kesempatan mengikuti bimbingan teknis.
“Ini kesempatan baik apalagi Kami menyadari keberadaan UMKM menjadi sangat penting bagi dunia industri dan perdagangan Kota Cirebon. UMKM menjadi penopang utama bagi berkembangnya Kota Cirebon sesuai visi pembangunan kami yaitu Sehati (Sehat, hijau, agamis, tentram dan inovatif red.),” ujar Azis.
Bimbingan teknis diikuti sekitar 70 UMKM di Kota Cirebon untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lebih berkemampuan terutama digital. Cirebon menjadi kota ketiga setelah Yogyakarta dan Surabaya yang memperoleh bimbingan teknis dari Program Kerja Direktorat Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri.
“Melihat potensi UMKM Kota Cirebon, saya yakin akan berkembang bila dikolaborasi menggunakan industri digital. Bagaimanapun ini menjadi peluang dan tantangan karena mau tidak mau kita akan berhadapan dengan Revolusi Industri 4.O,” ujar Director of ASEAN Cooperation, Ade Petranto.
Ade menambahkan pihaknya mengundang Buka Lapak, Google, Shopee, Traveloka dan perusahaan lain yang lebih dulu sudah berkembang di industri digital. Diharapkan akan memberikan pengalaman sehingga UMKM di Kota Cirebon akan memahami dan tergerak mengikuti jejak perusahaan tersebut (Nm)
Demikian diungkapkan Wali kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH usai membuka acara Bimbingan Teknis Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.O di Hotel Luxton, Kamis (25/4). Azis mengatakan UMKM harus memiliki daya saing salah satunya menguasai industri digital.
“Kami berharap UMKM di Kota Cirebon memiliki kemampuan industri digital agar tidak terlempar dari persaingan. Era digital tentunya lebih cepat dan praktis sehingga memudahkan UMKM lebih berkembang dengan cepat,” ungkap Azis.
Azis menambahkan Pemerintah Daerah Kota Cirebon merespon positif dengan kegiatan bimbingan teknis tersebut. Ini akan memberikan bekal agar UMKM di Kota Cirebon lebih berkembang dan siap menghadapi Revolusi Industri 4.O.
Peserta juga dapat menyampaikan kemampuan dan pengetahuan diterima kepada rekan UMKM lain yang belum mendapat kesempatan mengikuti bimbingan teknis.
“Ini kesempatan baik apalagi Kami menyadari keberadaan UMKM menjadi sangat penting bagi dunia industri dan perdagangan Kota Cirebon. UMKM menjadi penopang utama bagi berkembangnya Kota Cirebon sesuai visi pembangunan kami yaitu Sehati (Sehat, hijau, agamis, tentram dan inovatif red.),” ujar Azis.
Bimbingan teknis diikuti sekitar 70 UMKM di Kota Cirebon untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lebih berkemampuan terutama digital. Cirebon menjadi kota ketiga setelah Yogyakarta dan Surabaya yang memperoleh bimbingan teknis dari Program Kerja Direktorat Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri.
“Melihat potensi UMKM Kota Cirebon, saya yakin akan berkembang bila dikolaborasi menggunakan industri digital. Bagaimanapun ini menjadi peluang dan tantangan karena mau tidak mau kita akan berhadapan dengan Revolusi Industri 4.O,” ujar Director of ASEAN Cooperation, Ade Petranto.
Ade menambahkan pihaknya mengundang Buka Lapak, Google, Shopee, Traveloka dan perusahaan lain yang lebih dulu sudah berkembang di industri digital. Diharapkan akan memberikan pengalaman sehingga UMKM di Kota Cirebon akan memahami dan tergerak mengikuti jejak perusahaan tersebut (Nm)
Post A Comment:
0 comments: