Ketua Pansus DPRD Raperda tentang Ketahanan Keluarga, Cicih
Sukaesih mengatakan, tim asistensi mengusulkan tentang harus adanya muatan
lokal atau nilai-nilai khas Cirebon dalam raperda tersebut.
Cicih menjelaskan, Raperda tentang Ketahanan Keluarga ini
merupakan implementasi dari undang-undang. Selain itu, lanjut Cicih, selaras
dengan Perda Nomor 9/2014 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan
Keluarga Provinsi Jabar.
“Kita telah merangkum, dari pembahasan tadi raperda ini
berisi tentang bagaimana ketahanan keluarga secara ekonomi, legalitas dan
kependudukan, kesehatan, psikologi, serta ditambah muatan lokal,” kata politisi
PKS itu.
Cicih menerangkan, muatan lokal dalam Raperda tentang
Ketahanan Keluarga ini berisi nilai-nilai religius dan budi pekerti. Dua nilai
muatan lokal itu, dikatakan Cici, sesuai dengan perbawa Kota Cirebon yang
dikenal sebagai Kota Wali.
“Kita membutuhkan perda ini agar diterima masyarakat dan
bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga,” kata Cicih.
Cicih juga menyebutkan sejumlah poin dalam raperda yang
masih dalam pembahasan itu. Beberapa poin diantaranya, pembekalan tentang ibu
dan anak dalam menjalankan visi keluarga, hidup bertetangga dan berbudaya,
pendidikan dasar keluarga, tanggung jawab pemerintah dalam menjamin kehidupan
anak yatim piatu, dan pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk
kesejahteraan keluarga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno SAP MSi
mengatakan, Raperda tentang Ketahanan Keluarga bisa menyelaraskan antara jumlah
penduduk, pembangunan, dan ekonomi di Kota Cirebon.
“Parameternya itu tetap tidak jauh dari kesetaraan dan
kesejahteraan keluarga. Seperti meningkatnya sumber daya keluarga, mampu
membiayainya keluarganya dan lainnya,” kata Budi.
Budi mengatakan, Raperda tentang Ketahanan Keluarga juga
bisa menyinggung soal batas membatasi dan mengatur kelahiran. Kemudian, lanjut
dia, pembinaan terhadap calon pengantin harus dilakukan.
“Jadi mungkin ada muatan-muatan bagaimana masyarakat yang
akan membangun keluarga mendapatkan pengetahuan, tentang keluarga yang
berkualitas,” katanya. (Fery)
Post A Comment:
0 comments: