E satu.com (Cirebon)
- Polri akan menggelar doa untuk Negeri bersama Pondok Buntet Pesantren di Halaman Masjid Agung Buntet, Cirebon pada Selasa, 26 Juli 2022.

Penanggung jawab kegiatan, Muhammad Abdullah Syukri menjelaskan kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertujuan untuk menghilangkan kecenderungan gap komunikasi antara Polri dengan basis kultural pesantren.

Sebab, sejauh ini secara dominan yang mengkonsolidir pesantren ialah kalangan tertentu dengan pendekatan kultur dan ideologi tertentu.

"Oleh karena itu, dibutuhkan konsolidasi di ruang kultural yang dapat memiliki koordinasi langsung ke Polri dan pemerintah," kata Abe sapaan akrab Syukri melalui keterangan tertulisnya, Senin 25 Juli 2022.

Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2022, terdapat 26.975 pesantren dengan 2.743.098 santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka memiliki pengaruh secara sosial, ilmu pengetahuan dan keagamaan di masyarakat.

Delegasi Y20 Indonesia untuk Diversity and Inculsion itu menjelaskan, konsolidasi kultural adalah upaya untuk memaksimalkan potensi sumberdaya berbasis pesantren yang belum tersentuh secara menyeluruh. Konsolidasi kultural tersebut dapat terwujud dalam kegiatan seperti tausiyah, halaqoh kebangsaan dan zikir kerakyatan. 

"Kita akan gelar shilahturahmi dengan Kapolri yang sekaligus akan membahas berbagai macam isu. Ini juga sebagai upaya dukungan pesantren terhadap pemerintah dan Polri dalam menghadapi beragam persoalan," jelas putra KH. Hasanuddin Kriyani ini.

Pemerintah, khususnya Polri menghadapi berbagai tantangan kebangsaan, termasuk di instansinya. Terkait hal tersebut, Abe menyakini, Kapolri tetap menjunjung visi Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan).


"Dengan visi Presisi, Kapolri membawa Polri menjadi garda terdepan dalam melindungi seluruh warga negara di masa pandemi, Polri beradaptasi secara cepat dalam urusan darurat. Lalu, Kapolri juga telah menaruh perhatian terhadap santri yang dibuktikan dengan ratusan santri yang direkrut menjadi anggota Polri," singgungnya.

Sementara, Ketua YLPI Pondok Buntet Pesantren KH. Salman Al Farisi menjelaskan kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian acara Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Pesantren Buntet. Ia mengatakan, Buntet Pesantren memiliki sejarah panjang dengan tokoh pendiri bangsa ini.

"Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren merupakan sebuah tradisi yang merentang dalam waktu yang sangat panjang. Haul Buntet kali ini secara langsung dihadiri oleh para sepuh Buntet, santri, alumni dan masyarakat Cirebon yang sebelumnya hanya digelar secara virtual sejak pandemi, " jelasnya. (pgh) 
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top