E satu.com (Cirebon) - Pelabuhan Cirebon diprediksi akan mengalami lonjakan logistik dengan adanya Tol Cisumdawu, dibukanya Bandara Kertajati serta beroperasinya Pelabuhan Patimban.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon, Chaerul Awaluddin mengatakan, keberadaan duet Infrastruktur baru di Jawa Barat yakni Bandara Kertajati dan Tol Cisumdawu diharapkan berdampak signifikan terhadap Pelabuhan Cirebon.
" Keberadaan Infrastruktur jalan tol sangat signifikan dampaknya terhadap pergerakan logistik," ujarnya.
Chaerul melanjutkan, kami optimis karena yang tadinya semua ke Bandung, sekarang ada Tol Cisumdawu perjalanan hanya 1,5 jam.
"Industri di Bandung, Majalengka, dan Tasikmalaya bisa melakukan kegiatan melalui Pelabuhan. Sebagai contoh Bandara Kertajati sudah dibuka, sehingga masyarakat di luar akan melihat potensi yang ada di Cirebon," ucapnya.
Ditempat yang sama, General Manager PT Pelindo Regional 2 Cirebon, Capt Supardi, MMar.,MSc mengungkapkan, untuk merespon potensi tersebut penataan pelabuhan sudah lama direncanakan.
" Kondisi sekarang memang banyak dermaga sudah berumur dan perlu rekonstruksi. Memang inti utamanya bagaimana pelabuhan bisa memiliki kedalaman yang cukup," kata Capt Supardi kepada awak media.
Menurut Supardi, sekarang LWS hanya 5 meter, kapal yang bisa masuk dengan aman sangat terbatas.
Diharapkan, Untuk kapal dengan LWS 6 sampai 8 meter, otomatis tidak bisa masuk ke Pelabuhan Cirebon. untuk Cirebon sebagai pelabuhan pengumpan, setidaknya kedalaman harus 6-7 meter. Sehingga logistik bisa diangkut sampai 6 ribu ton. Tetapi sekarang ini masih 3 ribu ton.
"Berbeda dengan tongkang yang bisa sampai 8 ribu ton, karena secara spesifikasi berbeda," tandasnya. (wnd)
Post A Comment:
0 comments: