E satu.com (Tangerang) - Kuatnya belenggu besi, mengikat kedua kaki.  Tajamnya ujung belati menghujam di ulu hati, sanggupkah tak akan lari . Walau akhirnya pasti mati

Di kepala tanpa baja, di tangan tanpa senjata , akh itu soal biasa yang n singgah di depan mata kita

Lusuhnya kain bendera di halaman rumah kita
bukan satu alasan untuk kita tinggalkan , banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan  ,menyerang dalam gelap ,
memburu kala haru dengan cara main kayu. Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu

Setan setan politik 'kan datang mencekik
walau di masa paceklik tetap mencekik . Apakah selamanya politik itu kejam.. Apakah selamanya dia datang 'tuk menghantam
                                         
Ataukah memang itu yang sudah digariskan
menjilat..menghasut..menindas,memperkosa hak-hak sewajarnya

Maling teriak maling, sembunyi balik dinding    pengecut lari terkencing kencing.
Tikam dari belakang, lawan lengah diterjang , kasak kusuk mencari kambing hitam

Selusin kepala tak berdosa
berteriak hingga serak, di dalam negri yang congkak lalu senang dalam tertawa..Iya   Hahaha "

Hal tersebut diatas  atas adalah  syair Iwan fals dalam Album , Maling Teriak Maling.  Menggambarkan situasi  politik di negeri yang  congkak

Syair tersebut  seakan  memberikan  pesan cukup dalam,  bahwa politik datang mencekik , walaupun di musim paceklik tetap mencekik

Salam Revolusi....
Salam Demokrasi.....
NKRI  Tetap Di Hati.....

Penulis  ; Asep WW
Jurnalis E satu.com
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top