E satu.com (Tangerang) - Pencegahan kecurangan proses Pesta Demokrasi Pileg , Pilpres maupun Pilkada , tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada Badan' Pengawas Pemilu ( Bawaslu ). Bawaslu tidak akan mampu bahkan akan cukup kesulitan mencegah terjadinya kecurangan Pesta Demokrasi Pileg , Pilpres maupun Pilkada. Terbukti dari Pemilu ke Pemlu Kecurangan selalu saja terjadi.
Bila pencegahan kecurangan Pesta Demokrasi Pileg , Pilpres maupun Pilkada hanya mengandalkan Bawaslu , Maka kecurangan Pemilu akan terus banyak terjadi , bahkan suatu ketika kecurangan akan dianggap hal biasa atau dianggap wajar dalam setiap perhelatan Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada. Bila hal itu terus terjadi, maka sampai kapanpun proses pembangunan di tanah air akan sangat sulit bergerak kearah yang jauh lebih baik
Dalam upaya pencegahan kecurangan Pesta Demokrasi Pileg , Pilpres maupun Pilkada,seluruh komponen masyarakat harus terlibat didalamnya. bila tidak jangan harap Pesta Demokrasi Pileg , Pilpres maupun Pilkada akan berjalan jujur , adil dan bermartabat.
Bila diperhatikan , peran serta masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya kecurangan Pemilu kurang begitu terlihat. masyarakat seakan kurang peduli dan kurang berani dalam menyikapi indikator terjadinya Kecurangan Pemilu. Tidak sedikit masyarakat yang memilih diam daripada harus terlibat dalam pencegahan kecurangan Pemilu.
Namun bagaimanapun juga , masyarakat tidak bisa disalahkan begitu saja. , segala sesuatunya tentu ada sebab dan akibatnya. Ada berapa faktor yang menyebabkan masyarakat menjadi kurang peduli dan kurang berani dalam mencegah terjadinya kecurangan Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada, diantaranya adalah :
- Kurang adanya pendidikan politik yang baik , benar dan terarah
- kurang adanya dorongan dari para pemangku kebijakan , kepada masyarakat agar berani mencegah atau menyikapi kecurangan Pemilu
- Kurang adanya wadah untuk mengembangkan ide , gagasan dan kreativitas masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya kecurangan Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada
Bila ditelusuri lebih jauh , diyakini akan cukup banyak masyarakat yang sangat ingin Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada berjalan jujur , adil dan bermartabat. Diyakini , secara teori masyarakat cukup banyak yang mengerti bahwa kecurangan yang terjadi dalam proses Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada akan menghambat proses pembangunan lima tahun kedepan . Namun secara praktek masyarakat kurang mendapat contoh baik serta dorongan yang kuat dari para pemangku kebijakan untuk turut serta tampil di depan mengawal , menjaga dan menyikapi pesta demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada agar berjalan jujur adil dan bermartabat
Tidak menutup kemungkinan , cukup banyak masyarakat yang memiliki gagasan, ide , kecerdasan serta daya kreativitas tinggi dalam mencegah terjadinya kecurangan Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada. Namun hal itu tidak bisa dikembangkan secara maksimal karena kurang rauang atau wadah yang bisa mempailitasi .
Suksesnya Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada bukan hanya dinilai dari seberapa banyak jumlah partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak suara. Hal yang jauh lebih penting daripada itu adalah sampai sejauh mana mampu mengantisipasi dan mencegah terjadinya kecurangan proses Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada
Muaranya, segala sesuatunya dikembalikan kepada para penyelenggara Pemilu dan para pemangku kebijakan itu sendiri. Bila penyelenggara Pemilu dan para pemangku kebijakan mampu mendorong memotivasi dan memfasilitasi masyarakat dalam mencegah kecurangan , diyakini Pesta Demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada akan berjalan jujur adil dan bermartabat.
Bila masyarakat bergerak bersama , berani menyikapi indikator kecurangan Proses Pesta Demokrasi Pileg , Pilpres maupun Pilkada. diyakini proses pesta demokrasi akan menghasilkan sesuatu yang akan membawa laju pembangunan bergerak kearah yang jauh lebih baik
Salam Revolusi...
Salam Demokrasi....
KRI Tetap Dihati.....
Penulis ( Asep WW )
MCI Kota Tangerang
Post A Comment:
0 comments: