E satu.com (Tangerang) - Masyarakat Banten yang mendeklarasikan diri dengan Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) sebagai bentuk penolakan PIK 2 dihadang sekelompok warga, pada Rabu ( 8/1/2025 )
Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Oligarki ( GARO ) mengalami penghadangan dari sekelompok warga saat ingin menyampaikan deklarasi Penolakan PSN PIK 2 di Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Kedua belah pihak nyaris terjadi bentrokan, beruntung massa tidak terprovokasi dan pihak kepolisian berhasil mengamankan situasi, sehingga suasana kembali kondusif.
Dalam orasinya, Ustadz Alfian Tanjung menyebutkan, kegiatan PIK 2 yang dilatarbelakangi kepentingan pribadi bukan masyarakat, bahkan masyarakat telah tertipu muslihat dengan perusahaan yang dipimpin Aguan tersebut
” Dalam pertemuan hari ini kita akan mengatakan bahwa PIK 2 harus dibatalkan dan status PSN harus dicabut dan seluruh warga Tangerang jangan mau diadu domba, bagaimana mereka menyergap rombongan yang datang ketempat semula ", tandasnya.
Lebih lanjut tokoh nasional itu memaparkan bahwa, Indonesia lemah terkait kondisi pengamanan negara dengan begitu banyak sertifikat tanah yang dikuasai asing.
” Patut kita sampaikan bahwa keamanan Indonesia sudah sangat lemah, 88 % sertifikasi tanah ditangan mereka (asing-red) ", papar Ustadz Alfian Tanjung
( Soleh / Asep )
Post A Comment:
0 comments: