E satu.com (Tangerang) - Diyakini , artikel ini akan menuai reaksi atau kontradiksi , khususnya dari para praktisi pendidikan  yang aktif menjalankan tugas dan fungsinya sebagai  guru di lembaga pendidikan formal maupun non formal. Tidak menutup kemungkinan, ada bahkan mungkin banyak yang  tidak  setuju dengan judul artikel ini ,    beranggapan tulisan dalam  artikel ini merendahkan para guru yang memiliki  gelar sarjana keguguran cukup tinggi .

Artikel  ini sama sekali tidak bermaksud merendahkan para guru yang  memiliki latar belakang pendidikan tinggi . Penulis hanya ingin menyampaikan argumentasi, fakta dan pengalaman bahwa memang menjadi seorang guru tidak harus memiliki latar belakang pendidikan tinggi.

Terbukti, di Kota Tangerang , pernah ada seorang guru yang berhasil dengan mudah mendorong tercapainya kualitas pendidikan . Guru tersebut menjadi idola, disukai, di cintai dan selalu dirindukan oleh para peserta didiknya. dengan mudah guru tersebut membentuk mentalitas atau pola fikir peserta didik berkembang kearah yang jauh lebih.  kualitas mentalitas maupun daya intelektualitas  peserta didik  tercapai dengan baik

Guru tersebut tidak memiliki  gelar sarjana ,  lulusan SMA , bahkan   sebelumnya terkena sebagai seorang preman yang tidak di sukai oleh  keluarga maupun masyarakat.

Lantas Kenapa  bisa menjadi seorang guru yang di idolakan,  disukai, dicintai dan di rindukan oleh murid - murid...?

Dengan cara seperti apa  guru tersebut bisa  dengan mudah mendorong kualitas mentalitas maupun daya intelektualitas para peserta didik...??

Jawabannya akan diungkapkan atau disampaikan dalam artikel berikutnya.   kalau dituliskan dalam artikel  cukup panjang

Kesimpulannya adalah.  seseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi  bahkan mantan seorang preman saja bisa berhasil menjadi seorang guru, Apalagi yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan tunggi, tentunya akan lebih bisa berhasil menjadi seorang guru berkualitas. Yaitu seorang guru yang mampu dengan mudah meumbuh  kembangan generasi - generasi berkualitas secara mentalitas maupun daya intelektualitas

Diyakini , Bia dalam sebuah  proses pendidikan formal maupun informal bisa berhasil menciptakan generasi - generasi berkualitas.  maka proses pembangunan di masa yang akan datang akan semakin terang.  Tidak seperti tagar " Indonesia Gelap "

Salan Revolusi...
Salam Demokrasi...
NKRI tetap di hati...


Penulis : Asep WW / Al Fakir.
( Pemerhati  Pendidikan )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top