E satu.com (Kota Cirebon) - Kota Cirebon dibangun oleh para leluhur dengan cita-cita luhur: memakmurkan rakyat dan menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman bagi semua kalangan.
Hal ini kembali ditegaskan oleh Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz, dalam pernyataannya pada Senin (1/7/2025).
“Siapapun pemimpinnya—baik Wali Kota maupun Wakil Wali Kota—harus bisa membuat rakyatnya makmur. Ini adalah amanat dari para pendiri dan leluhur Cirebon,” ujar Prabu Diaz tegas.
Ia menyampaikan harapan besar kepada Wali Kota Cirebon Effendi Edo, Wakil Wali Kota Siti Farida, dan Sekretaris Daerah Agus Mulyadi agar kompak dan bersinergi dalam membangun kota.
Menurutnya, kepemimpinan yang solid dan bersatu merupakan kunci menciptakan Cirebon yang lebih baik.
“Ketiga pemimpin ini harus solid dan mampu merangkul semua komponen masyarakat. Jangan lupakan pesan leluhur: Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin. Tajug bukan hanya musala atau masjid, tapi juga tempat ibadah agama lain. Sedangkan fakir miskin bukan sekadar miskin harta, tapi juga akhlak dan budi pekerti,” tuturnya.
Sebagai tokoh budaya Cirebon yang aktif di panggung nasional hingga internasional, Prabu Diaz juga menyoroti pentingnya infrastruktur dan kenyamanan hidup warga.
Ia mengingatkan agar kondisi jalan diperhatikan, serta kota dijaga dari konflik dan gesekan antarwarga.
“Cirebon harus bebas dari gangguan, penuh toleransi, dan menjunjung nilai-nilai Pancasila serta adat istiadat,” ungkapnya.
Dalam aspek pembangunan, Prabu Diaz mendorong inovasi demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu sektor yang dianggapnya memiliki potensi besar adalah Pelabuhan Cirebon.
“Pelabuhan Cirebon dulu pernah berjaya, dikenal hingga mancanegara. Kini harus ada langkah konkret untuk menghidupkannya kembali demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya penuh semangat.
Menutup pernyataannya, Prabu Diaz mengajak seluruh masyarakat Cirebon menjaga kerukunan, mempererat persatuan, dan merawat warisan luhur.
“Jaga toleransi, saling menghargai antar suku, agama, dan golongan. Itulah cara kita menghormati perjuangan para leluhur,” pungkasnya. (Wandi)
Post A Comment:
0 comments: