E satu.com (Kota Cirebon) - Keraton Kasepuhan Cirebon kembali melaksanakan tradisi tahunan jamasan (ritual pencucian benda pusaka) yang bertepatan dengan tanggal 5 Muharam 1447 H, Selasa (2/7/2025).
Prosesi jamasan dilangsungkan pukul 09.00 WIB di area Museum Keraton Kasepuhan, dengan kereta pusaka Singa Barong sebagai objek utama.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat menjelaskan bahwa prosesi dimulai dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan jamasan kereta Singa Barong yang menjadi simbol kebesaran kerajaan.
“Seperti biasa, air yang digunakan untuk jamasan dicampur dengan kembang melati, mawar, dan ukup wewangian khas Keraton Kasepuhan. Ukup ini dulunya juga digunakan sebagai pengawet kayu,” jelas Pangeran Raja Goemelar.
Ia menambahkan bahwa rangkaian jamasan sudah dimulai sejak 1 Muharam, dan berlangsung selama kurang lebih 10 hari. Selain kereta Singa Barong, berbagai pusaka lainnya turut dijamas, termasuk tombak, keris, kujang, dan badik yang berasal dari masa Kerajaan Pajajaran hingga era Panembahan dan Sultan Sepuh.
“Yang dijamas bukan hanya yang ada di museum, tapi juga pusaka-pusaka yang tersimpan di ruang dalam. Karena banyaknya koleksi, In Syah Allah proses jamasan ini akan rampung hingga tanggal 10 Muharam,” ungkapnya.
Tradisi jamasan di Keraton Kasepuhan menjadi bentuk pelestarian budaya dan penghormatan terhadap peninggalan leluhur yang terus dijaga secara turun-temurun. (Wandi)
Post A Comment:
0 comments: