E satu.com – Carut marutnya
infrastruktur di Kota Cirebon menjadi bahasan dalam Rapat paripurna hasil reses
kedua seluruh anggota DPRD Kota Cirebon, yang lebih menitik beratkan pengembangan dan
pembangunan infrastruktur di wilayah Selatan Kota Cirebon. Pasalnya sampai
dengan saat ini perhatian Pemkot Cirebon masih kurang bahkan perlu
ditindaklanjuti keseriusannya.
Een Rusmiyati yang juga Ketua partai
hanura Kota Cirebon , mewakili dan membacakan hasil laporan reses seluruh
anggota DPRD di tiga Dapil yang berlangsung sejak 8 Juni hingga - 9 Juli 2017
se Kota Cirebon. Dirinya menyebutkan beberapa keluhan masyarakat diantaranya,
penambahan trayek angkutan baru, pembuatan jembatan, keterbatasan sarana air
bersih, berkurangnya ruang terbuka hijau, minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU)
dan yang lainnya.
" Wilayah selatan Kota Cirebon
khusunya daerah Kopi Luhur dan sekitarnnya, yang masuk Kecamatan
Harjamukti, masih tertinggal dari daerah lain. Sehingga, wilayah Selatan perlu
banyak kajian ulang untuk ditindaklanjuti," ungkap Een dalam laporannya.
Jum'at sore (29/9/17).
Senada diutarakan anggota DPRD lainnya,
Didi Sunardi, dirinya menyampaikan permasalahan yang menjadi keinginan warga di
Dapil I diantaranya banyaknya banguan tower pemancar selular yang masih berdiri
tegak dan tidak berizin, jembatan yang hampir putus dan yang lainnya.
" Masalah tower ini semakin lama
bukan ditindak malah seakan adanya pembiaran. Ini jelas menyalahi aturan dan
harus ditertibkan. Kami harap sesegera mungkin ditindaklanjuti agar gejolak di
masyarakat tidak terus terjadi," ungkapnya.
Namun dalam Rapat paripurna sekarang
tidak membahas konflik yang sedang memanas yaitu sekelompok orang yang menolak
adanya transportasi on line yang dianggap telah merusakan pendapatan Angkutan
kota. Semetara itu walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis ,SH ketika dikonfirmasi
setelah selesainya rapat dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala dinas
perhubungan untuk menyelesiakan itu semua” ungkapnya ( Pgh)
Post A Comment: