BPBD

camat

Pj Walikota Tangerang
Banjir Kembali Menggenangi Kota Cirebon di 2018
E satu.com  (Crb)  – Banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kota Cirebon terparah sejak 2012 lalu. Banjir diperparah dengan pasang air laut dan sampah yang menumpuk di sungai.
Kepala Kantor Bencana Alam (KBA) Kota Cirebon, Agung Sedijono, menjelaskan banjir yang terjadi Jumat, 9 Februari 2018 lalu merupakan banjir yang parah. “Pernah terjadi dengan skala relatif sama sekitar 2012 lalu,” ungkap Agung, Senin, 12 Februari 2018. Banjir yang terjadi beberapa hari lalu menurut Agung disebabkan curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon dengan durasi yang cukup lama, yaitu hingga 5 jam. “Kita ini kan di daerah hilir, menanggung beban saluran yang juga berat,” ungkap Agung.
Kondisi ini diperparah dengan air laut yang sudah mulai pasang dan akhirnya berbalik. Ditambah dengan perlambatan saluran air dan sungai akibat sampah yang bertumpuk. Akhirnya air pun meluap ke pemukiman penduduk. Sedangkan tahun lalu banjir hanya terjadi di Kelurahan Drajat.
Banjir yang  terjadi beberapa hari lalu menurut Agung tersebar di beberapa titik di Kota Cirebon. Namun wilayah terparah ada di dua kelurahan, masing-masing di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti dan Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi. Ketinggian air di rumah warga yang ada di Kelurahan Pekiringan bahkan ada yang mencapai 2 meter. “Sehingga ada warga yang harus dievakuasi,” ungkap Agung. Ada sekitar 200 KK di dua kelurahan tersebut yang terkena dampak banjir.
KBA Kota Cirebon, lanjut Agung sudah melakukan tindakan penanggulangan bencana saat banjir menerjang wilayah Kota Cirebon. “Protapnya sudah kami jalankan,” ungkap Agung. Saat mendung ,petugas mereka kerahkan di sejumlah titik untuk memantau kondisi air. Jika terjadi bencana, mereka pun tanggap dengan mengerahkan pasukan dan peralatan yang dimiliki untuk membantu warga yang terkena bencana.
Saat ini, pihaknya bersama dengan kantor kelurahan tengah memvalidasi ulang korban yang terkena dampak banjir. Validasi ulang dibutuhkan agar nantinya santunan yang diberikan dari Pemerintah Daerah Kota Cirebon tepat sasaran untuk korban yang terdampak banjir di Kota Cirebon.


Baca Juga

Post A Comment:

Back To Top