BPBD

camat

Pj Walikota Tangerang
Shelter  Pedagang Di Prioritaskan Di Tempati Oleh Warga Kota Cirebon E satu.com - Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon prioritaskan warga Kota Cirebon untuk menempati shelter Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mereka siapkan.
 Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UMKM, DPKUKM Kota Cirebon, Jufri Saefudin, menjelaskan jika saat ini mereka masih melakukan pendataan untuk PKL yang akan menempati shelter Bima. “Karena rata-rata pedagang di kawasan Bima berasal dari Kabupaten Cirebon,” ungkap Jupri. Karena itu harus dilakukan pendataan terlebih dahulu karena mereka berkeinginan 80 persen PKL yang menempati shelter Bima berasal dari Kota Cirebon. Karena itulah launching shelter di Bima ditunda untuk diresmikan beberapa hari lalu. Shelter di kawasan Bima tersebut nantinya bisa menampung hingga 65 PKL.
Sedangkan untuk shelter di BJB, lanjut Jupri, sudah disiapkan untuk 13 PKL. Namun dari jumlah tersebut hanya 12 PKL yang menyatakan kesiapannya untuk menempati shelter di samping BJB, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon tersebut. Direncanakan Senin, 12 Februari 2018 mendatang shelter ini akan diresmikan penggunaannya.
“Khusus untuk shelter di Jalan Dr. Ciptomangunkusumo masih menunggu untuk perbaikan,” ungkap Jupri. Ini dikarenakan masih ada polemik terkait shelter di tempat tersebut sehingga membutuhkan beberapa perbaikan. Namun untuk sumber dananya menurut Jupri masih menunggu CSR dari pihak ketiga.
Sementara itu Wali Kota Cirebon, Drs  Nasrudin Azis, SH, mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah Kota Cirebon tetap berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada warganya. Namun di sisi lain masyarakat juga jangan berlebihan dalam meminta. “Harus ada kesadaran bersama,” ungkap Azis. Termasuk dalam permasalahan shelter. Karena PKL belum berkenan untuk menempatinya, maka Pemerintah Daerah Kota Cirebon akan berupaya untuk memperbaikinya terlebih dahulu. Jika sudah diperbaiki, Azis pun meminta agar PKL bersedia untuk menempati shelter tersebut.
Baca Juga

Post A Comment:

Back To Top