Sambil membentangkan spanduk dan poster mereka menentang RUU KUHP, terutama pasal yang mengkebiri kebebasan pers.
Secara bergantian para jurnalisp menyampaikan orasinya. Koordinator aksi, Faizal N, dalam orasinya menyampaikan 3 tuntutan.
“Kami menolak pengesahan RUU KUHP yang mengancam jebebasan pers, kembali tefakan UU no 40 tahun 1990, dan hentikan dan adili para pelaku tindak kekerasan terhadap jurnalis,” ucapnya.
Sementara itu, usai aksi para jurnalis tak lama kemudian datang massa pendemo dari gabungan mahasiswa Ciayumajakuning. Banyaknya mahasiswa yang datang hingga memenuhi ruas Jalan Siliwangi.
Dalam orasinya, para mahasiwa menolak RUU KUHP dan meminta anggota dewan untuk segera menyatakan persetujuannya atas sikap mereka.
Sebelumnya, atas aksi besar besaran mahasiswa ini, petugas memblokade gedung dewan dengan kawat berduri. Satu unit kendaraan water canon tampak disiagakan di lokasi.
Sementara itu, sama sepwrti dilakukannya pada massa jurnalis, Walikota Nashrudin Azis, langsung mendatangi pendemo. Di tengah tengah kerumuman massa, wali kota meyakinkan kalau Pemkot Cirebon dan DPRD sama dengan apa yang diaspirasikan massa.
Tampak, Ketua DPRD definitip, Affiati, dan Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy menemui para pengunjuk rasa, dengan duduk di jalan Walikota Nashrudin Azis menyampaikan bahwa dirinya turut merasa prihatin dan berjanji untuk meneruskan suara pendemo.“Kami bertiga mewakili unsur penyelenggara pemerintahan duduk bersama warga mahasiswa dan juga tadi teman-teman semua bareng jurnalis ini meupakan bentuk dari rasa keprihatinan bahwa kamipun juga merasa prihatin,”ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD definitif, Afiati mrnyeoakati segala bebruk aspirasi dari para jurnalis dirinya berjanji akan ikut mengawalnya.
Diakhir unjukrasa, Walikota, Kapolres Cirebon Kota,dan Ketua DPRD menandatangani petisi yang kemudian akan disampaikan ke pusat." Katanya ( Ukri)
Post A Comment:
0 comments: