
E satu.com (
Cirebon Kota) - Pemerintah Daerah
(Pemda) Kota Cirebon Jawa Barat gencar memberikan pelatihan membatik dengan
pewarna alam di Kampung Kriyan yang telah ditetapkan sebagai sentra kerajinan
batik pewarna alam di Kota Cirebon.
Wakil Wali
Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati mengatakan berkat pembinaan yang intens
dari SKPD terkait dan sejumlah pihak dari unsur komunitas dan masyarakat,
Kampung Kriyan kini lebih produktif apalagi dengan adanya program Kampung
Wanita Tani (KWT) Kriyan.
“Sarana dan
infrastruktur penunjang terus kami bangun dan sudah ada alokasi dana APBD mulai
tahun 2020 dan dilanjutkan 2021,” katanya usai menutup acara pelatihan batik
pewarna alam di Kampung Kriyan, Selasa (31/03/2020).
Eti berjanji
akan mendorong jajarannya terutama SKPD terkait untuk dapat turun membina atau
membantu agar produk hasil perajin batik Kampung Kriyan makin dikenal lebih
luas lagi.
“Adanya
produk batik pewarna alami tentu membanggakan bagi Pemda Kota Cirebon dan akan
terus kami dorong agar lebih maju,” tuturnya.
Pada saat
yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya
S. Sos mengungkapkan pelatihan membatik dilaksanakan selama 24 hari yang
diikuti oleh 20 ibu rumah tangga di Kampung Kriyan.
“Meski di
tengah suasana pandemi Covid 19 pelatihan tetap berlangsung karena pelatihan
dilakukan di rumah masing-masing,” ujarnya.
Hasil pelatihan
membatik ini kata Agus telah melahirkan puluhan jenis motif baru yang
terinspirasi dari lingkungan sekitar dan fenomena yang sedang terjadi seperti
wabah Corona.
“Ada
pembatik yang membuat motif Corona dengan perpaduan lain, filosofisnya situasi
melawan Corona saat ini,” katanya.
Sulistyo,
Koordinator Pelatihan Batik Pewarna Alam Kampung Kriyan memaparkan dengan hasil
pelatihan ini para pembatik di Kampung Kriyan kini telah mampu membuat 320
lembar kain batik pewarna alam kombinasi cap dan tulis setiap bulannya.
“Pengerjaan
rata-rata sehari untuk per lembarnya, semoga ini jadi penambah penghasilan
untuk ibu rumah tangga di Kampung Kriyan,” paparnya.
Sementara
itu, Sri Kholifah, Instruktur Pelatihan Batik Pewarna Alam di Kampung Kriyan
menjelaskan hasil kerajinan batik pewarna alam yang dibuat oleh para peserta
pelatihan berasal dari motif yang peserta buat sendiri tanpa disiapkan oleh
instruktur.
“Kami
perhatikan daya imajinasi peserta cukup bagus artinya mereka sudah bisa
menangkap gejala sosial yang dituangkan dalam motif batik,” tambahnya.( Naim)






.webp)











Post A Comment:
0 comments: