BPBD

camat

Pj Walikota Tangerang
E satu.com (Cirebon) - Wali Kota Cirebon Drs. H. Nashrudin Azis SH meminta peran aktif masyarakat dalam mencegah penyebaran virus covid 19 terutama pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan pada 06 Mei 2020 mendatang.

Hal itu ditegaskan Azis usai memimpin rapat persiapan pelaksanaan PSBB Tingkat Provinsi bersama Gugus Tugas Covid 19 Kota Cirebon pada Senin (04/05/2020) guna membicarakan hal-hal yang perlu dipersiapkan pada saat pelaksanaan PSBB di Kota Cirebon.

Azis menuturkan point-point yang tertuang dalam PSBB sebenarnya telah berjalan di Kota Cirebon sejak awal Maret 2020 lalu dan secara umum tidak ada hal baru yang harus dilaksanakan masyarakat.

“Pada intinya, PSBB lebih mempertajam dan memperluas  soal mekanisme pencegahan covid 19 seperti physical distancing,” katanya.

Azis mengungkapkan selama pelaksanaan PSBB, Pemda Kota Cirebon dan berbagai instansi lain yang tergabung dalam Gugus Tugas Covid 19 akan memperketat pengawasan di sejumlah titik misalnya pasar dan supermarket yang masih diperbolehkan beroperasi atau tempat-tempat tertentu yang berpotensi menjadi area berkumpulnya warga.

“Pada saat PSBB, pemeriksaan terhadap kendaraan masuk pun akan lebih dalam, misal memeriksa isi di dalam kendaraan siapa saja, dan hendak kemana,” ujarnya.

Ketika ditanya soal pemberlakuan sanksi bagi yang melanggar, Azis menyebutkan hal itu juga akan dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari teguran, pembubaran kerumunan, penyegelan bahkan sanksi berupa denda yang mekansimenya diatur dalam aturan PSBB.

Wali Kota Cirebon Berharap Peran Serta Masyarakat Demi Suksesnya PSBB Di Kota Cirebon“Terkait bantuan sosial, Pemda Kota Cirebon juga akan menghitung apakah diperlukan atau tidak penambahan bantuan,” tuturnya.

Azis menambahkan sebelum pemberlakuan PSBB juga akan dilakukan sosialisasi hasil pembahasan Gugus Tugas Covid 19 Kota Cirebon, dan untuk masyarakat diharapkan bisa mematuhi aturan tersebut dengan baik.

“Sukses tidaknya pemberlakuan PSBB untuk mencegah penyebaran covid 19 tergantung dari tingkat partisipasi masyarakat,” tambahnya.

Pemda Kota Cirebon kata Azis selama masa PSBB akan melakukan test swab covid 19 dengan menggandeng Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) yang telah memiliki alat uji swab untuk mempercepat proses pemeriksaan sampel pasien.

“Pemda Kota Cirebon juga sedang berupaya mendatangkan alat uji swab, dan untuk UGJ sudah memiliki alatnya dan bisa dipergunakan,” katanya.

Pada saat yang sama, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Syamsul Huda menyatakan penyekatan wilayah telah dilakukan oleh aparat kepolisian karena masa pelaksanaan PSBB ini bertepatan dengan operasi ketupat lodaya dan telah membuat chek point di empat titik yang bertugas menghalau kendaraan pemudik.

“Bagi masyarakat yang pulang kampung dan sudah tidak ada tempat tinggal di daerah rantau, kami periksa kondisi kesehatannya terlebih dahulu baru diloloskan,” tambahnya.

Syamsul memaparkan penambahan personil kepolisian selama pelaksanaan PSBB juga dilakukan begitu juga dengan frekuensi personil di lapangan agar pelaksanaan PSBB berjalan dengan baik.

“Aparat di lapangan hanya memastikan pergerakan masyarakat dibatasi hanya sampai 30 persen pergerakannya,” pungkasnya.(Naim)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top