BPBD

camat

Pj Walikota Tangerang
E satu.com  (Indramayu)
- Dengan kondisi ekonomi di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sulit berkembang di Kabupaten Indramayu.

Pasangan Calon Bupati Indramayu nomor urut 4 Nina Agustina berkomitmen akan dukung penuh agar ke depan lebih maju. Salah satunya dengan dukungan permodalan langsung tanpa agunan.

Hal itu diungkapkan saat berkunjung dan mendengar keluhan perajin bordir di Desa Sukawera, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Sabtu (17/10/2020).

Dengan ditemani pelawak senior Mpok Atiek, Nina Agustina melihat langsung proses bordir serta beberapa hasil karya perajin bordir dari wilayah tersebut, yang tergolong besar di Indonesia setelah Tasikmalaya.

Saat memasuki desa ini kita akan disambut dengan beberapa papan nama perajin bordir. Di dalam rumah perajin itu juga berjejer pemuda dan pemudi yang duduk dan terus setia menjejakkan kakinya pada pedal mesin jahit. Gulungan benang, tumpukan kain dan suara mesin jahit yang menjadi pemecah kesepian tersendiri.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, meski di daerah itu mayoritas warganya berprofesi membordir, namun belum dijadikan penghasilan utama, karena masih banyak warganya yang memilih menjadi Pekerja Migran.

Hamzah, pemilik Sekar Indah Bordir mengungkapkan, selama ini perajin yang ada belum mampu berkembang sepertihalnya perajin Tasikmalaya. Apalagi para perajin sebagian besar memilih bertahan dengan mesin tradisional.

Bahkan hingga saat ini, lanjut Hamzah, motif bordir Indramayu masih meniru jenis bordir yang sudah ada di pasaran. Padahal dilihat dari hasilnya, kualitas bordir Indramayu tidak kalah dengan bordir terkenal lainnya.

Hamzah berharap mampu mempertahankan kualitas bordir Sukawera. Selain itu, Ia juga ingin memberi contoh ke masyarakat, bahwa dengan membordir bisa sukses.

Namun demikian, kata Hamzah, dirinya menyadari bahwa usahanya bisa berkembang jika ada kerjasama dengan pemerintah.

Mendengar keluhan sejumlah perajin bordir tersebut, Nina Agustina merasa prihatin, karena selama ini para perajin bordir itu masih belum tersentuh program Pemerintah daerah, dilihat dari kondisinya yang berjalan sendiri untuk mengembangkan usahanya itu.

"Sebagai komitmen Nina Lucky kedepan, kita akan dorong untuk tambahan bantuan permodalan kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok usaha kecil menengah lainnya sebesar 50 juta per-kelompok, dan untuk UMKM sampai dengan 25 juta tanpa agunan," terangnya

Selain itu, kata Nina, ada pemberian izin gratis bagi UMKM, pembangunan sentra-sentra industri kecil, home industri dan penambahan destinasi wisata baru berbasis kearifan lokal.

"Nina Lucky juga akan buat pembangunan balai latihan kerja (BLK) di 31 kecamatan, serta bebas biaya perijinan untuk industri yang menyerap tenaga kerja lokal," pungkasnya.(iwan/wn)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top