“Alhamdilillah di musim penghujan tahun kemarin Kalijaga ini
sudah banjir. Saat ini tidak dan mudah-mudahan tahun ini dan seterusnya tidak banjir
lagi,” ungkap Eti. Ancaman banjir bisa diminimalkan setelah Balai Besar Wilayah
Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung melakukan pengerukan Sungai Cikalong yang
selama ini menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut.
Untuk itu, Eti meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama
menjaga sungai. “Termasuk tidak membuang sampah ke sungai,” ungkap Eti. Sungai
lanjut Eti, memiliki banyak manfaat untuk manusia. Untuk itu ia pun
mewanti-wanti agar keberadaan sungai harus dijaga. “Sehingga sungai tidak
menjadi ancaman bagi kehidupan manusia,” ungkap Eti.
Pada kesempatan itu Eti juga berterima kasih kepada BBW
Cimanuk-Cisanggarung, selain telah melakukan pengerukan di Sungai Cikalong juga
membangun Kampus Tabalong. Kampus Tabalong yang merupakan singkatan dari Kawasan
Model Utilitas Sungai Taman Belajar Cikalong bisa dijadikan tempat edukasi bagi
masyarakat untuk bisa memanfaatkan sungai dengan baik.
Sementara itu Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dr. Ismail
Widadi, ST., M.Sc., menjelaskan keberadaan Kampus Tabalong merupakan contoh
konkret untuk menjelaskan kepada masyarakat cara merawat dan menjaga sungai.
“Kita juga tidak membangun di sempadan sungai,” ungkap
Ismail. Namun jauh dari sempadan sungai dengan bangunan yang juga tidak
permanen. Adanya ragam tumbuhan juga memberikan contoh bahwa kawasan sungai
harus dijaga sebagai sumber daya air bagi masyarakat.
Dengan adanya Kawasan Model Pemeliharaan Utilitas Sungai
(Kampus) Tabalong ini Ismail berharap bisa menggugah kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga kelestarian sungai.
“Sungai merupakan kawasan lindung, sumber daya air sedangkan
sempadan sungai merupakan kawasan lindung rawan bencana,” ungkap Ismail. Dengan
memelihara sungai dan sempadannya, berarti telah menjaga sumber daya air
termasuk terhindar dari sejumlah bencana akibat luapan air sungai.( Pgh)
Post A Comment:
0 comments: