E satu.com ( Cirebon) - Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon segera mengaspal di Cirebon.Pengoperasian BRT Trans Cirebon diyakini akan membuat Kota Cirebon semakin maju.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Cirebon, Drs. H.
Nashrudin Azis, SH., saat Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Layanan
Penerimaan Pembayaran Tiket BRT Trans Cirebon di ruang Adipura Kencana, Balai
Kota Cirebon, Jumat, 9 April 2021. “Kami berterima kasih kepada semua pihak
yang peduli terhadap persoalan yang dihadapi oleh Pemda Kota Cirebon,” ungkap
Azis. Dijelaskan Azis, sudah dua tahun BRT diterima Pemda Kota Cirebon, namun
tak kunjung dioperasionalkan.
Bahkan ada sejumlah pihak yang akhirnya menyarankan agar BRT
itu dikembalikan lagi. “Tapi masa kita yang minta lalu kita yang
mengembalikan,” ungkap Azis. Untuk itu pihaknya berupaya dengan segala potensi
yang dimiliki agar BRT Trans Cirebon ini bisa beroperasi. “Alhamdulillah
akhirnya kerjasama hari ini bisa terwujud. Sehingga bisa mengoptimalkan pemanfaatan
BRT Trans Cirebon untuk kepentingan masyarakat,” ungkap Azis.
Keberadaan BRT Trans Cirebon diyakini akan membuat Cirebon
menjadi kota yang semakin maju. “Salah satu ciri kota yang maju yaitu adanya
angkutan umum massal seperti bus,” ungkap Azis. Selanjutnya jika dalam
pengoperasian BRT Trans Cirebon ini ada sejumlah kendala, Azis meminta dinas
terkait dan pengelolanya untuk tidak patah semangat. “Yang membuat saya
bahagia, BRT Trans Cirebon mengoptimalkan pembayaran secara digital dengan
melibatkan Bank Indonesia dan BJB,” ungkap Azis.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota
Cirebon, Drs. Andi Armawan, menjelaskan soft launching BRT Trans Cirebon
rencananya 12 April 2021 bersamaan dengan soft launching alun-alun Kejaksan.
“Untuk dua minggu pertama gratis,” ungkap Andi. Ke depannya Andi berharap
keberadaan BRT Trans Cirebon ini bisa melintas di beberapa kabupaten dan kota
di wilayah Cirebon. “Seperti di Bandung,” ungkap Andi. Melalui perjanjian
kerjasama lima daerah yaitu Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung
Barat, Kabupaten Sumedang dan Kota Cimahi hingga akhirnya BRT bisa mengaspal di
wilayah-wilayah tersebut.
Andi mengakui dioperasikannya BRT Trans Cirebon akan
memunculkan dinamika dari angkutan umum lainnya. “Namun yang perlu diingat, BRT
ini tidak menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat,” ungkap Andi.
Hanya di shelter-shelter yang sudah ditentukan. Sehingga masyarakat bisa
memilih hendak menggunakan angkutan umum yang mana. Rencananya BRT Trans
Cirebon juga akan mengambil jalur di wilayah Kabupaten Cirebon. Pihaknya telah
melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Pemda Kabupaten Cirebon dan saat ini
akan semakin diintensifkan.
Sementara itu Kepala PwBI Cirebon, Bakti Artanta,
menjelaskan digitalisasi saat ini tidak bisa dielakkan. “Kalau dulu yang
namanya digitalisasi masih suatu alternatif, tapi sekarang digitalisasi di
daerah itu kewajiban yang tidak bisa ditolak,” ungkap Bakti. Bakti juga
menyambut baik dioperasionalkannya BRT Trans Cirebon dengan menggunakan QRIS
yang sangat mudah dioperasionalkan. Yaitu dengan menggunakan smartphone yang
saat ini sudah dimiliki sebagian besar masyarakat. “Sehingga ekosistem digital
akan tercipta dengan cepat di Cirebon,” ungkap Bakti ( Fery)
Post A Comment:
0 comments: