E satu.com (Jakarta) - Budiman Sudjatmiko selaku inisiator Bukit Algoritma menjadi pembicara tentang masa depan dan revolusi teknologi media di hadapan ratusan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berlangsung di The Jayakarta Hotel, Jakarta, Rabu (8/12/2021).
Dalam kesempatan ini, Budiman Sudjatmiko menawarkan SMSI
untuk bisa bekerjasama dengan Bukit Algoritma yang sedang digagasnya. Terapkan
3T Babar Capai 75 Persen VaksinasiPKD Ansor Untuk Lahirkan Kader Penggerak yang
HandalAngka COVID-19 Terkonfirmasi Turun Signifikan, Supriyadi: Mudah-mudahan
Basel Menjadi Zona Zero
Sementara itu hadir Kyai Sepuh Ciwaringin Cirebon Kyai Haji Maksun juga sebagi Pembina SMSI Pusat siap mendorong SMSI menjadi Media Patner Bukit Algoritma " Ungkapnya
Menurut Budiman, perkembangan ke depan, media massa digital
dalam bentuk tulisan akan mulai tergantikan oleh konsep media audio visual
bahkan berbasis imajinasi.
Dikatakan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO, bahwa
visi bisnis di era transformasi digital kedepan ialah era revolusi digital dan
bio fisik.
“Bukit Algoritma sudah menyiapkan untuk merespon era
transformasi digital dan transformasi bio fisik itu. Di sana akan menjadi
sebuah tempat mengembangkan seluruh imajinasi, inovasi dan kreativitas terutama
anak-anak muda, scientist dan technolog, dan pebisnis, khususnya pebisnis
scientist,” kata Budiman melalui paparannya.
Ketua Gerakan Inovator 4.0 Indonesia ini menjelaskan, ada
banyak perubahan dalam kehidupan manusia sehari-harinya. Dari perubahan itu, harus
tahu cara bagaimana meresponnya.
Menurutnya, ada 3 jenis teknologi yang akan memacu perubahan
besar-besaran dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, transportasi,
komunikasi, hunian, pertambangan, dan manufaktur.
Pertama ialah era transformasi digital. Disana ada 2 jenis
rekayasa, yaitu rekayasa informasi dan persepsi, Kedua ialah era Internet of
Things (IoT). Dan ketiga ialah era Internet of Everything.
“Di era IoT, jam tanganmu ialah doktermu. Di era IoT, khususnya brand computer interface, kaca matamu adalah universitasmu. Dan di era Internet of Everything, tubuhmu ialah rumah sakitmu. Era transformasi revolusi 4.0 akan mengubah segala fungsi yang sebelumnya tak terpikirkan oleh kita,” ungkap Budiman Sudjatmiko.
Perkembangan teknologi di tahun 2025 diprediksi bisa menghilangkan sebanyak 83 jenis pekerjaan, baik pekerjaan fisik, rutin, dan berbahaya. Pekerjaan itu akan diganti 95 juta jenis pekerjaan baru, yaitu pekerjaan imajinatif, pekerjan inovatif, dan pekerjaan kreatif.
“Jika pada tahun 2025 anak kita tidak imajinatif hanya
kerjanya suruh menulis dan menerima telpon, maka tahun 2025 tak akan dapat
kerjaan. Karena robot menulis lebih cepat dan tepat. Sampai tahun 2045 akan
banyak perombakan sistem ekonomi, pendidikan dan budaya, kesehatan, berbangsa
dan bernegara,” ujar Budiman.
Budiman juga membahas soal teknologi Metaverse, yaitu alam
gaib digital. Meta sebagai bukti adanya alam lain secara digital.
“Ke depan kita akan mampu hadir atau menghadirkan sosok kita
sendiri dalam dimensi lain. Kita akan bisa berbicara dengan diri kita sendiri
yang berusia lebih muda 25 tahun atau usia 70 tahun. Kita bisa berbicara dengan
Ki Hajar Dewantara, semua karena teknologi,” jelas Politisi PDIP ini.
“Manusia ke depan punya dua sisi, ada sisi fisik dan sisi
virtual dirinya. KPOP nanti bisa hadir di gedung pertunjukan di Seoul, tapi
karena Covid, dia bikin pertunjukan tiga dimensi di ruang sini. Kita bisa
nonton dan bisa merasakan seolah hadir disana,” imbuhnya.
Dijelaskan juga soal aset digital yang tidak kalah dengan
aset fisik. Kepemilikan ruang 3 dimensi, dimana masing-masing punya avatar.
“Ada lagi yang kemaren lalu terjual Rp 9,34 miliar. Kapal
mewah, kapal virtual, kapalnya gak ada secara fisik, tapi orang bisa mengunjungi
dan memanfaatkan fasilitas di situ,” ungkapnya lagi.
“Bisa pasang iklan di ruangan itu. Ketika banyak orang
berkunjung ke ruangan itu, anda bisa pasang iklan, bisa jual ruangan. Makanya,
kita harus merespon itu,” tegas Mantan Aktivis 98 itu.
Bukit Algoritma akan menyediakan tempat dan menuju kepada
teknologi tersebut, dengan didukung oleh koperasi sebagai jejaring untuk
menjadi ekosistem yang membeli dan berinovasi kepada inovasi teknologi rekayasa
persepsi, rekayasa biologi, dan rekayasa atomic.
“Digital itu ada di tengah. Ada 3 dampak dan peluang, baik
secara sosial, ekonomi, budaya, Pendidikan, dan lainnya. Ini akan melanda
seluruh manusia di dunia ini,” pungkasnya.
Lebih jauh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
gerakan Inovator 4.0 disebutnya bisa menjadi solusi kongkret dalam menjawab
tantangan zaman yang berubah sangat cepat dan makin diinamis.
Merespon sosialisasi dan ajakan kerjasama dari Budiman
Sudjatmiko, Ketua Umum SMSI Firdaus, mengaku siap untuk menjembatani para
anggota SMSI untuk bisa bekerjasama dengan Bukit Algoritma.( pgh)
Post A Comment:
0 comments: