E satu.com (Tangerang)
- Persoalan banjir kota Tangerang sampai saat masih menjadi PR yang belum juga tuntas. Di saat musim penghujan datang, masih ada beberapa daerah yang terdampak banjir.

Melihat hal tersebut, Anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal mengatakan penanganan serius perlu dilakukan agar persoalan banjir dapat terselesaikan. Ia menilai, hal ini tak saja menjadi tanggung jawab pemerintah daerah saja, namun perlu ada sinergi yang baik antara pusat dan daerah.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang ini meminta Pemerintah Pusat untuk lebih serius dalam membantu Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan persoalan banjir serta melakukan mitigasi dan rencana yang terukur dalam penanganannya.

Pasalnya pengerjaan yang tidak terencana dengan baik serta perhatian Pemerintah Pusat yang masih setengah-setengah membantu menjadi hal utama yang menyebabkan hal ini tidak kunjung terselesaikan.

"Jangan-jangan dananya habis buat IKN," ujar Tasril Jamal, sambil berseloroh.

Tasril Jamal dalam kunjungannya ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Rabu (27/12/2023), menyampaikan salah masalah yang juga belum selesai, menyebabkan hal ini terjadi, yaitu perihal beton-beton tanggul paku bumi yang tersisa masih banyak belum juga di angkat sampai kini.

"Masih ada banyak dan belum dibawa kembali ke BBWS, ini semua kan tidak bisa dipindahkan oleh manusia, harus menggunakan alat berat."

"Ironisnya, tumpukan paku beton tanggul paku bumi ini tak hanya menjadi penyebab banjir namun juga menjadi tempat sarang ular, dan sudah memakan korban. Anehnya sudah sering saya melaporkan untuk dipindahkan, tidak pernah di gubris. Apakah perlu saya melaporkan ke Pak Menteri , sepele ini?," tegas Ketua Fraksi PKB ini.

Ketua IKM Kota Tangerang ini juga menyampaikan pembangunan yang ada di sekitar kali angke yang tidak mengindahkan garis sepadan sungai, yang dikhawatirkan akan memperparah kondisi ini.

"Apa lagi sekarang ini ada pembangunan MetLand yang hampir menutup seluruh kantung-kantung air yang ada di Kelurahan Pondok Bahar."

"Jika pemerintah tidak cermat melihat ini, bukan tidak mungkin dalam 5 hingga 10 tahun ke depan Pondok Bahar akan tenggelam,  karena daerah rawa ini sudah habis di bangun gedung-gedung," pungkasnya. (Asep WW)

Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top