E satu.com (Jakarta) - Dalam sebuah forum rapat, diskusi atau musyawarah sering terdengar usulan, gagasan , pendapat atau kritikan. Namun sayang sepertinya disampaikan kurang didasari argumentasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Seakan hanya untuk menghidupkan suasana rapat . ada pula yang bertujuan seperti hanya memperlihatkan eksistensi dan kemampuan beretorika alias hanya sekedar pencitraan. Karena itulah forum rapat atau diskusi hasilnya seringkali kurang bisa direalisasikan secara maksimal
Menyampaikan pendapat, gagasan, ide atau Kritikan tanpa didasari argumentasi rasa tanggung tanggung jawab dan rasa memiliki yang tinggi sama saja seperti onani , tidak akan membuahkan hasil sesuai harapan . Bahkan hanya menjadi bahan perdebatan yang menimbulkan perpecahan atau perselisihan
Bila kita perhatikan, kondisi seperti itu sering terdengar di gedung parlemen. Gedung mewah yang dibangun dari hasil pajak masyarakat , special disiapkan untuk para anggota dewan terhormat yang katanya mewakili kepentingan masyarakat
Gagasan , pendapat, ide , usulan atau Kritikan tentunya harus didasari argumentasi, yaitu sesuai dengan data ,fakta dan yang paling penting didasari raaa memilliki serta tanggung jawab tinggi, sehingga bisa memberikan solusi berarti, bukan hanya sebatas teori atau hanya sekedar basa-basi.Itulah yang disebut kritikan yang membangun
Dengan demikian, maka bila para pejabat atau para pemangku kebijakan menerima kritikan yang membangun, Jangan tendensi dan membenci . Bila seperti itu berarti pejabat tersebut bisa dianggap angkuh, sombong , otoriter, arogan dan merasa paling benar sendiri.
Proses pembangunan di tingkat daerah dan pusat tidak akan bejalan dengan baik, aman dan nyaman bila para pemangku kebijakan sombong, angkuh, otoriter, arogan dan merasa paling benar sendiri
Penulis : Asep WW (MCI )
Post A Comment:
0 comments: