E satu.com (Rokan Hilir) -
Kasus Tambusai berdarah, yang terjadi pada bulan Maret dan November tahun 2004 silam, mendapatkan apresiasi dari Forum Bela Negara RI dengan langsung mendatangi lokasi kejadian tempat terjadinya tragedi Tambusai berdarah. 
 
Sekjen Forum Bela Negara RI Ahmad Taufik Gumay yang dihubungi redaksi etiknews.id melalui saluran telepon genggam miliknya mengatakan, Peristiwa Tambusai berdarah yang terjadi karena bentrokan antara warga setempat dengan Pamswakarsa PT Panca Surya Agrindo (PSA), anak perusahaan PT Surya Dumai yang terjadi bulan Maret dan November tahun 2024 sampai saat ini belum memenuhi rasa keadilan rakyat.
 
A Taufik Gumay menambahkan, Kasus yang menelan banyak korban ini menjadi perhatian serius dari Forum Bela Negara RI terkait belum tuntasnya pengungkapan para pelaku-pelaku pembunuhan warga sekitar tersebut, sampai saat ini.
 
"Kita (FBN RI, red) akan memperjuangkan hak-hak yang sepantasnya diterima oleh para ahli waris korban", jelas Taufik lagi.
 
Keseriusan Forum Bela Negara RI dalam memperjuangkan hak hak masyarakat yang tertindas oleh para mafia perkebunan sawit ini  masih kata Taufik Gumay, dibuktikan dengan mendatangi tempat kejadian dan mengunjungi para keluarga dan ahli waris korban serta berziarah ke Makam korban serta menelusuri asal muasal terjadinya bentrokan tersebut.
 
Menurut data yang dimiliki oleh Forum Bela Negara RI jumlah korban tewas pasca bentrok tersebut berjumlah 7 orang. Korban yang meninggal ditempat terjadinya bentrokan berjumlah 2 orang, selebihnya korban meninggal dunia saat dalam perawatan di Rumah Sakit, dan puluhan warga luka-luka. Pungkas Sekjend DPP FBN RI Ahmad Taufik Gumay.  
( AWW )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top