E satu.com (Cirebon) -  Libur panjang akhir pekan Hari Raya Waisak 2025 yang jatuh pada Senin, 12 Mei 2025, berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah penumpang kereta api di wilayah PT KAI Daop 3 Cirebon. Selama periode lima hari, mulai 9 hingga 13 Mei 2025, tercatat 22.496 tiket telah terjual dari total 26.300 tempat duduk yang disediakan, atau setara dengan okupansi sebesar 86 persen.

“KAI Daop 3 mencatat 22.496 tiket telah terjual atau setara dengan tingkat okupansi sebesar 86 persen,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, Senin (13/5).

Berdasarkan data sementara, jumlah penumpang yang datang ke wilayah Daop 3 Cirebon mencapai 29.793 orang, dengan angka tersebut masih berpotensi berubah seiring pembaruan data.


Stasiun Cirebon dan Cirebon Prujakan Paling Padat


Stasiun Cirebon dan Cirebon Prujakan tercatat sebagai titik terpadat baik untuk keberangkatan maupun kedatangan selama libur panjang. Rata-rata 142 perjalanan kereta api per hari, termasuk kereta tambahan, melintasi wilayah ini.

“Selama libur long weekend Waisak, penumpang yang berangkat dari Stasiun Cirebon tercatat 13.182 orang dan yang turun sebanyak 12.920 orang. Sementara dari Stasiun Cirebon Prujakan, penumpang yang berangkat sebanyak 5.200 orang dan yang turun 5.170 orang,” jelas Muhibbuddin.

KA Tambahan Cirebon Fakultatif Dioperasikan

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, KAI Daop 3 Cirebon juga mengoperasikan satu perjalanan KA tambahan, yaitu KA Cirebon Fakultatif relasi Cirebon-Gambir dengan kapasitas 610 tempat duduk. KA ini beroperasi pada 11 hingga 13 Mei 2025.


Imbauan dan Inovasi Layanan


Muhibbuddin mengimbau masyarakat agar melakukan pemesanan tiket lebih awal melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, atau kanal resmi lainnya. Ia juga menyarankan agar penumpang datang ke stasiun minimal 30 menit sebelum keberangkatan untuk menghindari antrean.

Guna mempercepat proses boarding, penumpang juga disarankan menggunakan teknologi Face Recognition (FR). “Dengan FR, penumpang tidak perlu mencetak tiket maupun menunjukkan kartu identitas karena verifikasi dilakukan secara digital. Ini mendukung efisiensi waktu dan mendukung program lingkungan berkelanjutan,” tutup Muhibbuddin. (Wnd)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top