E satu.com (Kota Cirebon) -
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati Kota Cirebon tengah menjadi sorotan tajam publik usai beredarnya video viral di media sosial yang memperlihatkan dugaan penelantaran terhadap seorang pasien kurang mampu.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @ibnusaechulaw, tampak seorang pria bernama Ranujaya, warga Jagapura Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, dalam kondisi memprihatinkan. Ranujaya, yang sedang menjalani perawatan akibat gigitan ular berbisa, disebut telah tertahan selama tiga hari tanpa makanan dan hanya terbaring lemas dengan jarum infus yang sudah tak lagi dialiri cairan.

“Ya Allah, kejam amat pelayanan rumah sakit ini. Dalam penjara saja dikasih makanan, kok di rumah sakit tidak dikasih,” ujar sang pengunggah video dengan nada kecewa. Hingga Senin (14/7/2025), video tersebut telah ditonton hampir 1 juta kali dan memicu gelombang kritik dari warganet.

Ibnu, pemilik akun TikTok sekaligus orang yang merekam video tersebut, saat dihubungi mengungkapkan bahwa pasien sempat tidak diperbolehkan pulang karena belum mampu membayar biaya administrasi sebesar Rp14,3 juta.

“Pasien ini anak dari seorang janda dengan lima anak. Keluarganya benar-benar tidak mampu. Akhirnya saya bantu sebagai penjamin agar ia bisa pulang, dan rumah sakit memperbolehkan setelah dibayar Rp1 juta,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Kasus ini menuai kecaman dari berbagai pihak, yang menilai pelayanan RSUD Gunung Jati tidak mencerminkan prinsip kemanusiaan, terutama terhadap warga tidak mampu. Banyak netizen dan warga menyerukan agar pemerintah daerah segera turun tangan.

“Mestinya ada mekanisme jaminan sosial atau keringanan bagi warga miskin. Ini rumah sakit milik pemerintah, bukan rumah sakit komersial,” tulis salah satu komentar di media sosial.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak RSUD Gunung Jati Cirebon. Warga mendesak agar pihak rumah sakit segera memberikan penjelasan terbuka, serta meminta Pemkot Cirebon melakukan investigasi dan evaluasi atas pelayanan yang diberikan kepada pasien dari keluarga pra-sejahtera. (Wnd)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top