E satu.com (Cirebon) - Dunia pendidikan dan kesehatan di Kota Cirebon tengah digemparkan oleh kabar kurang sedap terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo-Gibran.

Sejumlah siswa dari salah satu sekolah dasar di Kecamatan Kejaksan dilaporkan mengalami gejala mual dan pusing usai menyantap makanan dari program MBG, Rabu (22/10/2025). Para siswa tersebut langsung mendapatkan penanganan medis di Puskesmas terdekat.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Kadini SSos MAP, menyatakan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi para siswa dan memantau proses penanganan.

“Terima kasih, saya hari ini langsung ke SD tersebut karena mendapat kabar dari teman-teman. Saya sudah konfirmasi ke kepala sekolah dan pihak penyedia makanan (SPPG), dan saat ini masih dalam tahap investigasi. Nanti Ketua Satkes yang akan menyampaikan hasil rinciannya,” ujar Kadini saat ditemui awak media, Kamis (23/10).

Kadini menegaskan, meski belum dapat memastikan penyebab pasti dari dugaan keracunan tersebut, pihaknya bersama dinas terkait sedang berkoordinasi untuk mengungkap kejadian sebenarnya.

“Ini sekarang saya dipanggil Pak Tikno untuk rapat,” tambahnya singkat.

Sementara itu, Wali Kota Cirebon menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menindaklanjuti laporan begitu hasil investigasi diterima secara resmi.


“Yang utama adalah penanganan dulu. Kalau memang benar terjadi, kita akan lihat bagaimana penanganannya dan sejauh mana kasus ini berkembang. Kami juga akan memberikan teguran kepada pihak penyedia makanan jika terbukti ada kelalaian,” ujarnya.


Terkait kemungkinan penghentian sementara kerja sama dengan penyedia makanan MBG, Wali Kota mengatakan keputusan tersebut masih akan dikaji lebih lanjut.

“Belum bisa dipastikan. Kita lihat dulu hasil investigasinya,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi dari pihak sekolah maupun Dinas Kesehatan Kota Cirebon mengenai jumlah pasti siswa yang terdampak. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari tim kesehatan dan pihak berwenang. (Wnd)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top