E satu.com (Cirebon Kota) - Sekolah Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) resmi mengawali perkuliahan Tahun Akademik 2025/2026 melalui kegiatan matrikulasi yang digelar secara hybrid pada Sabtu (18/10) di Kampus A Fakultas Kedokteran UGJ.

Kegiatan ini diikuti oleh 153 mahasiswa baru dari tujuh program studi, termasuk mahasiswa diaspora dari Amerika Serikat yang bergabung secara daring.

Rektor UGJ, Prof. Dr. Achmad Faqih, S.P., M.M., IPU., CIRR., dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru program magister. Ia menegaskan bahwa kegiatan matrikulasi merupakan tahapan penting dalam penguatan keilmuan dan pembentukan karakter akademik.


“Saya mengajak seluruh mahasiswa magister untuk menjadi insan akademik yang unggul, disiplin, rendah hati, dan produktif,” ujar Rektor.


Lebih lanjut, Prof. Faqih menekankan bahwa lulusan program magister UGJ harus memiliki nilai lebih dari sekadar gelar akademik. Menurutnya, mereka harus mampu menunjukkan peningkatan kualitas keilmuan, kepemimpinan, dan kemampuan analitis dalam menghadapi berbagai persoalan.

“Belajarlah integritas, jadikan ilmu sebagai jalan menuju kebaikan. Mahasiswa magister harus mampu menganalisis persoalan dan membangun daya kritis serta inovatif,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Matrikulasi, Dr. Laelasari, S.Pd., M.Pd., melaporkan bahwa jumlah mahasiswa baru tahun ini mencapai 153 orang, yang tersebar di tujuh program studi Magister Hukum (40), Magister Manajemen (40), Magister Administrasi Publik (16), Magister Pertanian (24), Magister Bahasa Indonesia (18), Magister Matematika (10), Magister Akuntansi (5).


“Alhamdulillah, kepercayaan masyarakat terhadap UGJ semakin tinggi. Kami terus berkomitmen meningkatkan mutu akademik dan layanan kepada mahasiswa,” ujar Dr. Laelasari.

Turut hadir Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, Prof. Dr. Mukarto Siswoyo, M.Si., yang memberikan apresiasi atas pelaksanaan matrikulasi hybrid ini. Ia menilai partisipasi mahasiswa diaspora menjadi bukti bahwa UGJ telah diakui secara global.


“Kehadiran mahasiswa diaspora menjadi bukti bahwa UGJ telah melangkah menuju pengakuan internasional. Ke depan, kita harus bersiap menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045 dengan memanfaatkan bonus demografi secara optimal,” ungkapnya.


Menutup sambutannya, Prof. Mukarto mengajak seluruh mahasiswa magister UGJ untuk menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan masa depan bangsa.

“Apakah UGJ dan mahasiswa pascasarjana siap menjadi bagian dari generasi yang membawa perubahan? Ini menjadi pertanyaan sekaligus panggilan bagi kita semua,” pungkasnya. (Wandi)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top