Danrem 063/SGJ Dukung Pilkada Damai Dengan Doa Bersama
E satu.com (Crb) -Danrem 063/SGJ Kolonel Arm Maryudi S. Sos menghadiri undangan KPU Kota Cirebon dalam acara  Doa bersama pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Tahun 2018 di Lapangan Kebumen Cirebon, Jalan  Kebumen Lemah Wungkuk Kota Cirebon, Senin (25/6)
Usai kegiatan tersebut Danrem 063/SGJ Kolonel Arm Maryudi S. Sos mengatakan :”dalam menyikapi situasi Politik  yang demikian dinamis menjelang hari pencoblosan tanggal 27 Juni 2018, agar seluruh komponen bangsa untuk sama-sama mendukung pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dengan baik.  Menjelang hari pemilihan yang sudah tinggal hitungan jari, Korem 063/SGJ mendorong agar seluruh masyarakat untuk terlibat secara aktif dan positif guna mendukung terlaksananya pemilihan kepala daerah di wilayah Korem 063/SGJ secara langsung, umum, jujur, adil serta damai”.
Tugas TNI hanya mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Adapun tugas dan peran dalam pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi, sifatnya hanya tugas bantuan kepada Polri. TNI AD tidak mempunyai niat sedikitpun untuk mempengaruhi proses maupun hasilnya. Kita (TNI AD) senantiasa menempatkan diri diatas kepentingan seluruh  rakyat dan bangsa Indonesia.
“Dengan adanya Perintah Presiden, Panglima TNI dan Kasad, serta penekanan pada setiap pengarahan kepada prajurit, baik dalam kunjungan kerja bahkan safari ramadan, yang juga memerintahkan prajurit agar netral, maka seharusnya tidak ada lagi yang meragukan Komitmen TNI AD terkait masalah Netralitas. Kalaupun ada yang terindikasi tidak netral, itu mungkin saja terjadi kepada oknum tertentu. TNI AD sangat berterima kasih menerima masukan dan kritikan, kalau memang ada prajurit yang tidak netral. Hal ini menunjukan kecintaan terhadap TNI AD dalam mengawal Proses demokrasi di Indonesia. Namun pada sisi lain, kita berharap ada masukan yang pasti dan jelas, siapa prajurit yang tidak netral, dari satuan mana asalnya. Sehingga bukan hanya asal bicara tapi tidak menunjukan bukti yang benar. Kalau ada laporkan secara resmi dan benar, pasti akan kita tindak secara tegas dan bahkan terbuka. Proses hukum terhadap prajurit yang tidak netral juga merupakan bagian dari proses demokrasi yang baik di Indonesia”.
“Kemudian, bagi TNI AD, perilaku ini (ketidaknetralan) tidak hanya menciderai kepercayaan masyarakat namun juga melanggar perintah atasan yang sudah sering disampaikan bahkan sumpah dan janjinya sebagai prajurit serta amanah undang-undang. Ini bukan hanya sekedar retorika belaka, kita akan lihat bersama, apakah TNI AD menindaklanjutinya atau tidak, dan publik pun bisa menilai komitmen dan integritas ini”.
atas nama TNI AD, khususnya Korem 063/SGJ, Saya berharap agar seluruh komponen bangsa untuk menghentikan sorotan atau polemik netralitas TNI. "Percayalah, sebagai prajurit Sapta Marga, kita tidak pernah berkeinginan untuk menggores bahkan melukai hati rakyatnya hanya demi kepentingan perorangan ataupun kelompok tertentu”
Baca Juga

Post A Comment:

Back To Top