E satu.com ( Cirebon) - Aksi tawuran yang beberapa minggu ke belakang terjadi di Kota Cirebon mendorong Forum Komunikasi Pimpian Daerah Kota menggelar rapat koordinasi (rakor), di ruang kerja walikota Cirebon, Jl.Siliwangi, Kota Cirebon. Kamis (16/1)
Rakor yang dipimpin Pj. Sekda Kota Cirebon Drs Anwar Sanusi M Pd ini dihadiri Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP Roland Ronaldy SH SIk M Pict M Iss, Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Herry Indriyanto, Kasatpol PP Drs Andi Armawan, Kadinsos Iing Daiman, pejabat Polres Ciko, staf ahli walikota, dan 26 orang Kepala SKPD Kota Cirebon.
“Fenomena yang ada saat ini para pelaku tawuran menggunakan media sosial khususnya instagram. Permasalahan ini akan mengganggu dan menghambat kebijakan Walikota karena dengan adanya tawuran pemuda sehingga menyebabkan idiom Kota Cirebon tidak aman,” kata Kapolres Ciko AKBP Roland Ronaldy.AKBP Roland Ronaldy mengatakan, kejadian tawuran di wilayah hukum Polres Cirebon Kota sudah masif dan harus ada penyelesaian agar tidak terjadi tawuran antar pemuda.
“Harus komprehensif dalam penanganan ini dan butuh strategi bersama serta tidak ada ego sektoral. Tim Cyber Polres Cirebon Kota sudah bekerja maksimal sehingga kegiatan preventif maupun represif bisa berjalan dengan baik, namun terkendala dengan kewenangan,” katanya
Sementara itu, Drs Abidin MM selaku staf ahlil walikota menuturkan, kasus tawuran perlu penyelesaian jangka panjang yang komprehensif dengan menyalurkan ke kegiatan positif.
“Contoh dengan melatih seni, bisa tradisional maupun modern, atau olah raga. Otomatis dengan merubah system kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah dengan menggunakan anggaran yang tepat guna,” tuturnya.
Masih di tempat yang sama, Kasatpol PP Kota Cirebon Drs Andi Armawan mengungkapkan bahwa tawuran di Kota Cirebon ada dua yakni tawuran pelajar dan sekumpulan orang berkumpul (geng).
“Perlu membentuk pendidikan karakter di tingkat dini serta kolaborasi setiap unsur. Sekarang sudah ada Linmas di tiap-tiap kelurahan. Kesbangpol sudah terbentuk Tim Deteksi dini dan diharapkan bisa mengantisipasi kejadian tawuran. Energi pemuda perlu disalurkan kegiatan positif,” ungkapnya.
Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Herry Indriyanto mengatakan, kejadian tawuran sudah dibahas dengan walikota dan akan dibentuk tim.
“Pelaku tawuran mayoritas di bawah umur, sehingga kejaksaan dan pengadilan mempertimbangkan usia saat vonis,” katanya.
Kemudian, Kadinsos Kota Cirebon Iing Daiman menyatakan, pembinaan keluarga harus menggandeng perguruan tinggi atau pekerja sosial (peksos go to school).
“Hasil assesment lemahnya pola didik di keluarga, bisa edukasi dengan Peksos dengan pendamping PKH. Mengundang khotib untuk ceramah tentang kenakalan remaja, tawuran dan pendidikan di keluarga,” ucapnya ( Naim)
Rakor yang dipimpin Pj. Sekda Kota Cirebon Drs Anwar Sanusi M Pd ini dihadiri Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP Roland Ronaldy SH SIk M Pict M Iss, Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Herry Indriyanto, Kasatpol PP Drs Andi Armawan, Kadinsos Iing Daiman, pejabat Polres Ciko, staf ahli walikota, dan 26 orang Kepala SKPD Kota Cirebon.
“Fenomena yang ada saat ini para pelaku tawuran menggunakan media sosial khususnya instagram. Permasalahan ini akan mengganggu dan menghambat kebijakan Walikota karena dengan adanya tawuran pemuda sehingga menyebabkan idiom Kota Cirebon tidak aman,” kata Kapolres Ciko AKBP Roland Ronaldy.AKBP Roland Ronaldy mengatakan, kejadian tawuran di wilayah hukum Polres Cirebon Kota sudah masif dan harus ada penyelesaian agar tidak terjadi tawuran antar pemuda.
“Harus komprehensif dalam penanganan ini dan butuh strategi bersama serta tidak ada ego sektoral. Tim Cyber Polres Cirebon Kota sudah bekerja maksimal sehingga kegiatan preventif maupun represif bisa berjalan dengan baik, namun terkendala dengan kewenangan,” katanya
Sementara itu, Drs Abidin MM selaku staf ahlil walikota menuturkan, kasus tawuran perlu penyelesaian jangka panjang yang komprehensif dengan menyalurkan ke kegiatan positif.
“Contoh dengan melatih seni, bisa tradisional maupun modern, atau olah raga. Otomatis dengan merubah system kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah dengan menggunakan anggaran yang tepat guna,” tuturnya.
Masih di tempat yang sama, Kasatpol PP Kota Cirebon Drs Andi Armawan mengungkapkan bahwa tawuran di Kota Cirebon ada dua yakni tawuran pelajar dan sekumpulan orang berkumpul (geng).
“Perlu membentuk pendidikan karakter di tingkat dini serta kolaborasi setiap unsur. Sekarang sudah ada Linmas di tiap-tiap kelurahan. Kesbangpol sudah terbentuk Tim Deteksi dini dan diharapkan bisa mengantisipasi kejadian tawuran. Energi pemuda perlu disalurkan kegiatan positif,” ungkapnya.
Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Herry Indriyanto mengatakan, kejadian tawuran sudah dibahas dengan walikota dan akan dibentuk tim.
“Pelaku tawuran mayoritas di bawah umur, sehingga kejaksaan dan pengadilan mempertimbangkan usia saat vonis,” katanya.
Kemudian, Kadinsos Kota Cirebon Iing Daiman menyatakan, pembinaan keluarga harus menggandeng perguruan tinggi atau pekerja sosial (peksos go to school).
“Hasil assesment lemahnya pola didik di keluarga, bisa edukasi dengan Peksos dengan pendamping PKH. Mengundang khotib untuk ceramah tentang kenakalan remaja, tawuran dan pendidikan di keluarga,” ucapnya ( Naim)
Post A Comment:
0 comments: