E satu.com (Cirebon)
- Dimulainya proses belajar dan mengajar secara tatap muka di Kabupaten Cirebon ini, para personil Kompi 1 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar laksanakan kegiatan patroli dialogis sosialisasi prokes berupa penerapan standar Prokes dimasa pandemi dan juga  persiapan pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan saat dimulainya proses belajar mengajar secara langsung dengan metode tatap muka. 

Bripka Suhendi dan Bharaka Agus yang laksanakan kegiatan tersebut bersama jajaran menyampaikan, kegiatan ini sebagai langkah antisipasi terbentuknya cluster baru penularan virus covid 19 di lingkungan sekolah setelah dimulainya proses belajar - mengajar dengan cara tatap muka seperti saat ini.

Terlihat pada pagi hari ini, Bripka Suhendi mengunjungi salah satu sekolah yang ada di Kota Cirebon. Pihak sekolah baik Guru maupun murid saat dijumpai menyampaikan, setelah proses belajar mengajar melalui tatap muka langsung dimulai, pihak sekolah telah menyiapkan beberapa aturan Prokes guna membantu terciptanya proses belajar dengan aman dan mencegah dari penularan virus covid-19. Sehingga di lingkungan sekolah ini penerapan prokesnya benar - benar bisa diterapkan dengan baik.

Protokol kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh wajib dilaksanakan kepada siapa saja yang akan memasuki lingkungan sekolah, selain itu seluruhnya wajib mengenakan masker apabila berada di lingkungan sekolah. Nantinya proses belajar mengajar pun akan dibagi sehingga jumlah siswa yang berada dalam satu ruangan bisa dibatasi sesuai dengan protokol yang ada.


"Komandan Satuan Brimob Polda Jabar Kombes Pol Yuri Karsono S.I.K saat dihubungi via telepon di ruang kerjanya menyampaikan Satuan Brimob Polda Jabar bersama instansi terkait akan mendukung dan membantu pihak sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, dengan harapan tidak terjadi atau terbentuk cluster baru di sekolah", jelasnya.

Hasil koordinasi dengan pihak sekolah, bahwa nantinya saat proses belajar mengajar baik diruang kelas maupun ruang guru baik meja atau kursi akan ditata dengan standar keamanan WHO  sehingga protokol jaga jarak bisa diterapkan. "Kami berharap nantinya baik dari pihak sekolah maupun siswa bisa benar - benar menjalankan protokol kesehatan sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan aman dan lancar", jelas Bripka Suhendi.(wnd)

Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top