E satu.com (Cirebon)
- Ketua DPC Peradi Indramayu, Suhendar, S.H., M.H, Sekjen DPC R. Ganjar T, S.H.,M.H, Bendahara, H. Dul Khodar, S.H. Bendahara PBH, Adi Iwan Mulyawan, SH, Ketua Bidang. Supandi, S.H.,M.H, Ketua YLC, Roby, A.S.H menghadiri Rakernas Peradi di Batam untuk bahas beragam persoalan.

Ribuan peserta dari 169 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia dan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) berkumpul untuk bersama - sama melakukan evaluasi dan menggodok program kerja satu tahun ke depan.

Persiapan demi persiapan untuk menyukseskan Rakernas Peradi telah dilakukan, termasuk bekerja sama dengan panitia dari DPN Peradi. Tak lupa, DPC Peradi Batam menyambut setiap tamu yang datang dengan prosesi adat Melayu, seperti menyematkan tanjak kepada Ketua Umum DPN Peradi, Otto Hasibuan.

" Dengan terselenggaranya Rakernas di Batam, kami punya banyak hal yang dapat dimanfaatkan dan diperkenalkan kepada para peserta yang datang dari berbagai daerah seluruh Indonesia," ujar Adi Iwan Mulyawan salah satu peserta dari DPC Peradi Indramayu.


Dalam sambutannya, Ketua Dewan Penasehat DPN Peradi, Thomas E. Tampu bolon menjelaskan, untuk mewujudkan Peradi sebagai wadah tunggal, hal pertama yang harus dilakukan para anggota adalah menyadari dan meyakini keberadaan single bar. Thomas sendiri optimis, di tengah tantangan dan perdebatan single atau justru multibar, para advokat justru terlihat semakin solid " ucap Thomas.

" Sebagai advokat, kita harus memiliki peran. Kita harus menyuarakan kebenaran dan keadilan, khususnya kepada mereka yang terpinggirkan. Pro - kontra tetap terjadi. Namun, yang fundamental adalah soal integritas " jelasnya.

Ditempat yang sama, kata Ketua Dewan Pakar, Fauzie Yusuf Hasibuan. Ia setuju, para advokat perlu bekerja sama untuk membangun sebuah organisasi yang solid demi peningkatan kualitas. Di sisi lain, ia juga menyoroti banyaknya persoalan - persoalan yang harus dihadapi para advokat salah satunya yang menyasar independensi para advokat pasca putusan MK.

" Terkait independensi advokat, Otto Hasibuan sendiri menyoroti adanya upaya intervensi. Hal ini harus dicegah, sebab advokat yang tidak independen akan mengakibatkan lemahnya rule of law. Pada akhirnya situasi ini dapat merugikan para pencari keadilan.


Otto Hasibuan berharap, Rakernas akan menghasilkan suatu program kerja yang dapat dilaksanakan dengan baik pada tahun mendatang. " Juga ada evaluasi tentang apa yang sudah dikerjakan oleh DPC, kendala yang ditemukan, hingga solusi. Nanti cabang akan melaporkan kegiatan yang akan menghasilkan satu putusan. Dari sisi eksternal, kita akan mengkritisi hal - hal yang berkaitan dengan penegakan hukum, seperti putusan - putusan penting " ungkap Otto. (wnd)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top