BPBD

camat

Pj Walikota Tangerang


E satu.com (Cirebon)
- Grebeg Syawal sebuah tradisi keagamaan bagi masyarakat muslim di Ciayumajakuning dan sekitarnya digelar Keraton Kanoman di Komplek Makam Sunan Gunung Jati Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Sabtu (29/4/23).

Grebeg syawal yang berlangsung di Kompleks Makam Sunan Gunung Jati, merupakan tradisi turun temurun dan sudah berjalan ratusan tahun silam.

Tradisi ini dilaksanakan setiap tanggal 8 syawal, atau setelah enam hari melaksanakan puasa sunah pada bulan syawal usai Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Pangeran dan keluarga serta Kerabat Keraton yang datang sejak pagi hari, masuk melalui Lawang Gede menuju Makam Sunan Gunung Jati untuk tahlil dan berdoa.


Selanjutnya diteruskan ke makam keturunan Sunan Gunung Jati, termasuk sesepuh mereka.

Puluhan ribu masyarakat membeludak untuk bersedekah berupa bunga dan uang receh, bahkan beberapa diantaranya mengusap dan mencium Lawang Gede.

Mereka berziarah di depan Lawang Gede sambil berdoa dan membaca ayat suci Al - Qur'an dan warga menyempatkan mengambil air dari tujuh sumur di lingkungan makam.

Mereka berebut untuk mendapat giliran membasuh muka dan membawa air untuk dibawah pulang serta pada umumnya mereka hanya sekedar berziarah.


Namun, tak sedikit bertujuan mencari berkah, oleh karena itu Keraton Kanoman berusaha meluruskan makna tradisi ini yang belakangan pudar, dan lebih pada ritual mistik.

" Padahal, sejahtinya prosesi Grebeg Syawal ini merupakan ziarah kubur yang melibatkan seluruh keluarga keraton, kepada sunan gunung jati, juga kepada para sesepuh dan orang tua kerabat keraton, yang sudah meninggal," kata Sultan Kanoman Pangeran Raja Mochamad Emirudin. (wnd)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top