E satu.com (Kota Cirebon)
- Keluh kesah Kontraktor Pembangunan Gedung   Praba Jalan Kartiasa  Harjamukti  Kota Cirebon,  pihak swasta  tak mau membayar  uang sisa pembayaran  bernominal mencapai miliaran rupiah. 

Dari keterangan BW selaku kontraktor dari CV Putra Dewandaru kepada awakmedia, Minggu (19/11/2023)  mengungkapkan, pihak swasta  berinisial HSR  tidak koperatif dan justru berkelit dengan pembayaran.

Secara kronologis dijelaskan  BW,  pembangunan gudang praba itu secara kesepakatan senilai Rp4 miliar lebih dengan sistem pembayaran pertermin. 

" Ibu Haji SR ini kan  baru membayar sekitar Rp 1,2 miliar dan masih ada sisa pembayaran kurang lebih Rp 2 Miliar, angka tersebut diperoleh saat diopname  oleh oleh pihak teknis PU yang netral dari mulai tahapan awal  totalnya Rp3, 2 Miliar,  " ujar BW.

Diketahui bahwa pembangunan Gudang Praba Jalan Kartiasa Harjamukti sudah mencapai progres 70 persen sejak bulan Juli lalu . 

Adapun  untuk pembangunan meliputi Pembangunan  gudang 1 2 3,  mess, mushola,  pemagaran pintu gerbang dan pos satpam,  kemudian perbaikan saluran dan pembuatan saluran serta ground tank. Ditambah kamar mandi wc dan pemagaran lrecast.

Namun berjalanya waktu, pihak swasta HSR enggan bersedia membayar sisa uang yang mestinya dibayarkan kepada pihak kontraktor. 

"  Kami dari pihak  kontraktor sudah berkali-kali mendatangi ibu HSR namun tetap tidak mau membayar sisa uangnya,  harapan kami ya pihak swasta segera membayar," ungkapnya.

Ironisnya, pihak kontraktor justru  difitnah menggelapkan besi.  Padahal besi-besi tersebut masih menjadi haknya dan dikuatkan dengan bukti pembelian.

 "  Saya kaget ada berita, saya menggelapkan besi. Padahal besi-besi  yang saya bawah juga itu  besi yang diluar opname. Dan saya membawa besi juga secara baik-baik dengan disaksikan oleh puluhan orang," tegasnya.

Dijelaskannya,  penyebab pihak kontraktor membawa besi karena tidak koperatif dalam hal pembayaran. Namun pihak swasta HSR  justru seperti sengaja membuat manajemen konflik. 

"  Ya lucu juga kok jadi saya yang difitnah menggelapkan besi, seharusnya kami  yang melaporkan HSR karena  ingkar janji tidak mau membayar bangunan tersebut," ujarnya.

Segala upaya telah dilakukan, tetapi sampai hari ini tidak ada itikad baik dari pihak swasta. Nyatanya, menurut dari keterangan kontraktor bahwa ada indikasi sengaja melakukan perlawanan.  

Sementara berita ini dibuat pihak Swasta pembangunan Gudang Praba Kota Cirebon, HSR belum  memberikan keterangan resmi.  (Tkh)


Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top