E satu.com (Indramayu)
- Pelaksanaan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Desa Kapringan Kacamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu tepatnya di Blok Wijenan terindikasi Curang. Informasi ini dihimpun dari Aktivis Gempar Peduli Rakyat Indonesia pada Sabtu (02/12/2023).

Aktivis GPRI Hadi mengungkapkan, pelaksanaan proses pembetonan yang dilakukan oleh kelompok tani untuk proyek JUT mengunakan molen secara manual dengan kapasitas antara 0,3 meter kubik sampai 0,8 meter kubik.

" Ini kualitasnya bagaimana?, kalau standarisasi beton berdasarkan perkiraan sendiri tanpa menempuh proses pengujian beton," ungkapnya.

Dilain sisi masyarakat setempatpun mempertanyakan akan kekuatan beton, karena proses pembetonan yang dilakukan oleh Poktan itu belum teruji. Ia berharap pihak stakeholder yang terkait baik itu PPK dan PPTK harus melakukan monitoring serta evaluasi dilapangan.

" Iya kaget juga, tidak seperti JUT lainnya, kan memakai mobil molen mas, jadi tentunya untuk itu saya mempertanyakan Kualitasnya ," ungkap masyarakat setempat yang minta diprivasi indentitasnya.

Diketahui bahwa, proyek Jalan Usaha Tani Desa Kapringan merupakan program Pemerintah Kabupaten Indramayu dengan kegiatan prasarana pertanian yang dikeluarkan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat, bersumber dari Dana Alokasi Khusus T.A 2023 senilai Rp 200.000.000. Adapun pelaksanaan secara swakelola dikerjakan oleh Kelompok " Tani Mulya ".

Sementara Ketua Kelompok Tani Mulya Wawan saat dikonfirmasi via pesan singkat What'sApp mengungkapkan, untuk pelaksanaan pembetonisasian mengungkapkan molen secara manual tak lain merupakan atas bimbingan dari Konsultan Pengawas. Untuk konsultan pengawas proyek Jalan Usaha Tani Desa Kapringan, kata Wawan bernama Yoka .

" Mohon maaf sebelumnya, soal pekerjaan saya ikut turut dan manut sama konsultan karena dia yang membimbing saya," sergahnya .


(Tkh/Tim )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top