E satu.com (Tangerang) -
Bau busuk yang sangat menyengat dari tempat pengelolaan limbah di keluhkan Warga sekitar Kampung Bendungan, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, kabupaten Tangerang dan para warga meminta kepada pemerintah kabupaten Tangerang, khususnya dinas lingkungan hidup ( DLH ) untuk memindahkan atau menutup tempat pengelolaan lapak limbah. Hal tersebut disampaikan oleh beberapa warga sekitar lapak limbah dan warga desa Pisangan Jaya, kecamatan Sepatan, tiga diantaranya yakni berinisial AY, LC dan SS, yang mengeluhkan keberadaan lapak limbah yang sangat menggangu kenyamanan dengan menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat.

Awak media yang ingin konfirmasi kepada pemilik lapak pada Rabu pagi ( 7/2/2024 ) belum mendapat keterangan apapun, karena pemilik lapak limbah tidak ada ditempat dan tak ada satupun dari pekerja di lapak yang mau memberikan penjelasan.

Saat dikonfirmasi kembali pada Jum'at siang ( 9/2/2024 ) Kepala Desa Pisangan Jaya, Muhamad Hotib, menjelaskan, " saya sudah pernah datang ke lokasi dan sudah berkali - kali mengirim surat, yakni pada tahun 2020 dan juga saya selaku kepala desa sudah pula menegur pemilik lapak limbah dan saya sudah melaporkan kepada dinas lingkungan hidup ( DLH ) kabupaten Tangerang, semenjak  Pak Taufik masih di DLH, saya sudah beberapa kali melaporkan adanya lapak limbah yang mengganggu kenyamanan warga, tapi entah kenapa, lapak limbah tersebut masih beroperasi, padahal DLH juga pernah menindak lanjuti laporan saya, bahkan pernah juga di pasang plang oleh DLH ", ujar Kades M. Hotib.

" Saya bukannya tidak peduli, karena mulai dari saya menjabat tahun 2020 saya juga pernah berkirim surat ke Bupati, Camat dan DLH kabupaten Tangerang terkait adanya pengelolaan limbah yang memang sangat menggangu kenyamanan warga sekitar lokasi pengelolaan limbah dan juga warga Sepatan lainnya, bahkan pernah pula saya bertanya kepada pihak Puskesmas Sepatan, apa ada yang terkena penyakit paru - paru atau pernapasan sejak tahun 2020, dijawab oleh pihak Puskesmas, banyak warga yang telah terkena penyakit ispa dan paru - paru, jadi sebagai rasa kepedulian dan tanggung jawab, saya telah berkirim surat kepada Camat, DLH dan Bupati ", tutur Kades M Hotib.

" Saya juga tidak mau kalau ada anggapan bahwa saya dapat kompensasi dari pengelola limbah tersebut dan perlu saya sampaikan pula, bahwa tidak ada kompensasi dari pengelola limbah ke desa , dan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai kepala desa, saya pernah berkirim surat dan datang ke lokasi untuk menyampaikan  banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan adanya tempat pengelolaan limbah tersebut ", ungkap Kades. 

" Kepala desa Suka Sari, kecamatan Rajeg, pernah juga menyurati saya, beliau menyampaikan keluhan dari masyarakat Desa Suka Sari terkait bau yang berasal dari lapak limbah tersebut, ya coba abang abang selaku awak media bergerak ke DLH, kita bukannya tidak peduli, kalau saya kan hanya ditingkat bawah, jadi menurut saya, salah satu solusinya, selain  dibantu abang abang sebagai awak media yang bergerak, masyarakat juga harus bergerak ", pungkas Kepala Desa.
( Soleh )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top