E satu.com (Tangerang) -
Isu Pagar laut di Desa Kohod dan penggusuran lahan warga di daerah Kronjo Kabupaten Tangerang , Provinsi Banten ,Viral dan tranding di media sosial maupun media  online. Sampai saat ini masih  ramai di soroti oleh masyarakat . Pagar laut di  Kohod dan penggusuran lahan di Kronjo sudah menjadi isu nasional 

Namun masyarakat Banten sepertinya kurang begitu mendapatkan dorongan dari para anggota dewan di Dapilnya  mengawal sekaligus menyikapi  isu pagar laut dan penggusuran tanah. Sampai saat ini kurang terdengar adanya anggota dewan banten yang berani  dengan lantang  menyuarakan   hak - hak masyarakat  , sekaligus ramai - ramai menolak  Pagar Laut.

Bila para anggota dewan di Banten banyak yang berani tampil didepan berjuang   bersama  masyarakat ,  akan menjadi kekuatan dahsyat yang tidak bisa  dikalahkan oleh   kelicikan oligarki rakus .Hak - hak warga negara akan terpenuhi sebagaimana mestinya , begitupun juga dengan kedaulatan  dan kesatuan bangsa Indonesia akan terjaga dari rongrongan siapapun yang  mengganggu Ngara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )

Ini adalah momen yang sangat tepat bagi para anggota dewan  menunjukan  keberanian dan amarahnya saat tanah air yang dicintainya di rong - - rong oleh keserakahan para oligarki. Membuktikan rasa kepedulian yang sangat tinggi kepada masyarakat ,tanpa harus melihat konstituen atau   Dapilnya masing-masing.

Seperti yang ditunjukkan oleh Firman Soebagyo, anggota  DPR RI komisi IV.  Meskipun Dapil Jawa Tengah , namun  terut peduli  terhadap masyarakat dan tanah Banten .  Merasa kecewa   dan malu,  karena masalah pagar laut diperairan Tangerang  Banten  masih berlarut-larut 

Untuk menunjukkan rasa malunya , , Firman bahkan sampai mencopot pin DPR yang berada di jasnya .  Aksi itu dilakukannya di hadapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, saat rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta pada Kamis (23/1/2025).

"Pak Menteri, sekarang ini rakyat menunggu, rakyat ini menunggu apa ending-nya. Jangan sampai rapat hari ini hanya merupakan antiklimaks," ujar Firman, Kamis, dilansir Kompas.com.


"Rasanya kalau rapat ini tidak ada satu kesimpulan yang memberikan jawaban kepada rakyat, saya mohon maaf, Pak, tidak nanti, sekarang pun saya lepas dulu lencana saya, saya lepas, Pak. Malu sebagai wakil rakyat karena persoalannya sudah terlalu larut ini," lanjut dia.

Firman mengatakan, isu mengenai pagar laut ini sudah meluas ke mana-mana. Bahkan, rakyat kini menuduh ada skenario bahwa pejabat tertentu melindungi proyek besar terkait pemagaran laut. 

"Ini ada apa gerangan? Ini serius, Pak," ucap politikus Partai Golkar tersebut.

Maka dari itu, Firman mengajak Sakti untuk terus semangat mengusut pagar laut ini, mumpung Presiden Prabowo Subianto sedang bersemangat juga. 

Bagaimanakah dengan  anggota dewan yang dipilih oleh  Masyarakat Banten ....??


( AWW )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top