E satu.com (Tangerang) - Beberapa waktu lalu cukup ramai dimedia sosial , seseorang yang mengaku orang tua murid SMA / SMK PGRI 109 , dengan nama Kartiwa Doang yang mengeluh terkait biaya kegiatan Studi Tour Keluar Daerah.
" SMA / SMK PGRI 109 di Kota Tangerang Cimone Jaya mau ngadain Tour ke Bali dengan biaya Rp.2.700.000 per orang . saya sebagai orang tua bingung pak, ikut duitnya ga ada , minjem kiri kanan, ngak ikut dibuli " Keluhan itu disampaikan dalam Tiktik Wakil Gubernur Banten yang melarang sekolah mengadakan kegiatan Wisuda dan Studi Tour ke luar daerah
Untuk mengetahui lebih lanjut, secara objektif awak media E satu.com mencoba meminta tanggapan mantan orang tua murid SMA /SMk PGRI 109 juga Pemerhati pendidikan, Asep WW , yang Selana ini seringkali menyoroti perkembangan pendidikan di Kota Tangerang
Menurut Asep WW. Kegiatan Studi Tour SMA/ SMK PGRI 109 direncanakan dan dipertimbangkan dengan baik oleh pihak sekolah
" . Dua tahun sebelum kelulusan pihak sekolah sudah mengumumkan kegiatan Study Tour sekaligus menganjurkan kepada semua murid agar menyisihkan sebagian uang jajannya untuk ditabung minimal dua ribu setiap hari. Sehingga menjelang kelulusan atau disaat mau ikut Studi Tour , tidak lagi membebankan biaya kepada orang tua " Kata Asep WW , dikediamannya. Sabtu .( 17/5/2025 )
" Kalau disebut kurang mampu, saya juga termasuk kurang mampu.. ya' namanya juga kerja sebagai wartawan media online , kadang dapat kadang tidak
Namun Alhamdulillah anak saya dua - daunnya bisa ikut Studi Tour tampa harus membebani biaya orang tua. . Alhamdulillah mereka mengikuti anjuran pihak sekolah,rajin menyisihkan uang jajannya ..
Mereka di didik mandiri dan dimotivasi tampil percaya diri, Alhamdulillah sekarang kedua anak saya mandiri, bekerja di perusahaan di sekitar Bandara Sukarno Hatta
Sampai sekarang , rupanya Studi Tour ke luar daerah memberikan kesan tersendiri kepada kedua anak saya tersebut " Tambah Asep WW
Lebih lanjut , Asep menyampaikan, ia harus objektif dan berimbang menyoroti perkembangan dunia pendidikan
" Jujur saja saya sudah sering mengkritisi proses perkembangan pendidikan. namun tentunya saya harus objektif. Bila itu baik ya katakan baik , jangan dicari - cari kekurangannya
Kalo di cari kekurangannya ya pastinya ada kekurangannya karena dalam hidup ini tidak ada yang sempurna.
Begitupun dengan keluhan dalam segala hal yang positif pasti ada aja yang yang mengeluh atu tida menyukai. itulah dinamika kehidupan..
Namun yang jelas , kita harus melihat atau memperhatikan antara minoritas dan mayoritas. artinya kita harus lebih mengedepankan suara mayoritas , jangan mudah terobsesi oleh suara minoritas. Itulah yang disebut hakekat demokrasi
Yang harus lebih di soroti dan di tegaskan adalah larangan kegiatan Wisuda yang akan diadakan oleh beberapa Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) di Kota Tangerang..
Sangat aneh dan tida ada korelasinya di SMP ada Wisuda.. dan biayanyapun ada yang mencari hampir 2 Juta.. itu yang harus lebih soroti oleh Pemerintah daerah Kota Tangerang melalui dinas pendidikannya "
(AW)
Post A Comment:
0 comments: