E satu.com (Tangerang) - Gara - gara KWH Vocher listrik dirumahnya rusak, warga kelurahan Cimone Jaya , Kecamatan Karawaci , Khaeriah , harus berurusan dengan P2TL. Diancam denda belasan juta rupiah dan pemutusan aliran tenaga listrik
" Masa Alloh aliran listrik di rumah saya mau diputus dan didenda belasan juta rupiah , gara - gara gak pake KWH
Dulu KWH Vocher listrik dirumah saya rusak . Kebetulan teman suami saya ngerti listrik dan bekerja sebagai petugas Tusbung PLN Cikokol
Suami saya minta tolong agar KWH tersebut di periksa. kata teman saya KWH nya harus di copot dulu untuk dilaporkan ke PLN dan untuk aliran listrik di rumah saya di loswhat dulu sama dia
Sudah 3 buls belum juga ada perbaikan. Suami saya datang ke rumahnya memberikan teguran agar KWH tersebut segera di perbaiki dan dipasang kembali
Eh, malah dipasang KWH lain yang bukan atas nama suami saya " Ketus Khaeriah , di kediamannya, Kamis ( 10/ 7/ 2025 )
Menurut Khaeriah, sudah beberapa kali petugas P2TL datang ke rumahnya dengan orang yang berbeda , memeriksa KWH Karena merasa tidak bersalah suami Khairiah pasang badan menghadapi para petugas P2TL .
" Sudah beberapa kali petugas P2TL datang dengan orang yang berbeda. ,ya karena merasa tidak bersalah , suami saya berani menghadapinya
Bahkan ada petugas P2TL yang memeriksa semua kamar, eh ujung - ujungnya minta duit 400 ribu rupiah dengan balasan untuk biaya administrasi dikantor. Tapi saat dimintai Kwitansi mereka menolak . Dan seperti biasa mereka memberikan BA yang harus di tanda tangani oleh Suami saya." Tambah Khaeriah
Lebih lanjut Khariah , menyampaikan sebelumnya suaminya ingin memproses hukum temannya dengan tuduhan kasus penipuan, tapi tidak tega karena kondisi atau keadaan anak dan istrinya memprihatinkan
" Gara - gara ulah teman suami yang tidak bertanggung jawab. Saya jadi kebawa pusing , stres berapa kali didatangi P2TL , untung setiap datang P2TL suami saya ada di rumah
Tadinya temannya itu mau di proses secara hukum, tapi tidak tega. anaknya banyak , masih pada kecil - kecil dan tempat tinggalnya di gubuk bareng dengan mereka yang biasa mencari barang bekas
Jadi dilema, di laporkan kasihan, tidak dilaporkan pusing didatangi P2TL terus. Hadeh..
Mana Kondisi lagi begini, , perlengkapan sekolah anak - anak belum pada beli , penyakit saya belum sembuh - sembuh , Atap dan genteng rumah pada rusak, suami kerja serabutan. Eh malah tiba - tiba di datangi lagi P2TL suruh segera pasang KWH baru dan didenda belasan juta rupiah... Masya Allah.. Sudah jatuh ketiban tangga." Keluh Khaeriah dengan raut wajah terlihat sedih campur kesal
( AWW )







.webp)











Post A Comment:
0 comments: